Pages

Sunday 14 August 2011

Sinopsis Ghost : In Your Arms Again Part 1

Judul : Ghost in your Arms Agian
Sutradara : Taro Otani
Penulis : Shimako Sato, Miho Nakazono
Cerita : Bruce Joel Rubin
Rilis : 13 Novemver 2010
Pemain :
Nanako Matshusima sebagai Nanami Hoshino
Song Seung Heon sebagai Kim Jin Ho
Kirin Kiki sebagai Unten
Mana Ashida sebagai arwah anak kecil



Sinopsis :
Di pagi hari yang cerah, Nanami tersadar di sebuah tempat tidur yang asing dan kamar yang asing. Terlonjak kaget karena Nanami juga tidak mengenakan apapun. Di dapur, bau semerbak kopi memenuhi ruangan, Jun Ho membuat kopi dan menuangkan ke dalam cangkir yang dipahatnya sendiri.
Nanami turun dan menghampiri Jun Ho, lalu menamparnya tanpa basa basi dna langsung pergi. Jun Ho terlonjak kaget, lalu tertawa kecil mengusap pipinya, lalu meminum kopinya.


Nanami Hoshino, seorang CEO dari I Accross, sebuah perusahaan besar, dan Nanami merupakan wanita karir yang sukses membawa perusahaannya dalam untung besar. Wanita cekatan dan cerdas. Pagi itu Nanami langsing ke kantor masih mengenalan pakaian yang sama.

Miharu langsung menyambut Nanami dan menanyakan bagaimana malam yang dilalui bersama pria itu? Pria yang di ajak begitu saja malam sebelumnya oleh Nanami.

Nanami terkejut karena dia tadi menampar begitu saja Jun Ho. Nanami langsung mengajak Minaru ke ruangannya.

"Kau yakin..kau yakin aku yang mengajak dia duluan?"

"kau tidak ingat?" tanya Miharu tidak percaya.

Nanami menampiknya, "Kau juga tidak ingat dengan air mancur?" tanya Miharu lagi.

"Air mancur?" gumam Nanami dan langsung terlonjak kaget, kini dia ingat.



=Flash back malam sebelumnya=

Nanami berjalan di pinggir air mancur dalam keadaan sedikit mabuk. Minaru menunggunya di parkiran mobil. Nanami mabuk dari pesta ulang tahunnya.

Sedang Nanami asik berjalan dipinggir, dan karena tidak mabuk, Nanami hampir terjatuh. Jun Ho dengan sigap menahan Nanami agar tidak jatuh. Nanami tertawa,

"Aku tidak tahu siapa dirimu, namun aku berterimakasih" ucap Nanami lalu membungkukan badan, terlihat jelas dia mabuk.

Sekoyong-koyong, air mancur membesar dan membasahi mereka, Jun Ho berniat menghindar namun Nanami langsung mendekati air mancur, menikmati tetesan air. Jun Ho mendekatinya. terdengar teriakan Miharu. Nanami balas beteriak untuk mneyuruhnya pulang.

Baik Nanami dan Jun Ho saling tertawa bersama.

=End=

"Tidak! Aku menamparnya!" teriak Nanami setelah ingatannya kembali. "Aku bangun dan mendapati diriku telanjang di kamar seorang pria". Nanami langsung lemas.

"Mingkin kau merasa sudah di rumah dan membuka pakaianmu sendiri karena semalam kau kebasahan" balas Miharu tertawa geli. Nanami mendesah dan mendadak dia teringat kembali kejadian semalam.



=Flashback again=

Jun Ho membawa Nanami dengan sebuah mobil sederhana. Jun Ho menanyakan di mana rumah Nanami. Nanami setelah berfikir sebentar lalu memberikan arah menuju rumahnya. Dasar Nanami yang masih mabuk, memberikan arah jalan yang ngawur. Setelah beberapa kali memberikan arah jalan yang tetap ngawur, akhrinya Jun Ho kembali ke air mancur tadi. Jun Ho mendesah, lalu melihat Nanami yang sudah tidak sadarkan diri. Lalu tersenyum.

=End=

Jun Ho mendatangi sebuah rumah sakit dengan membawa sebuah kardus besar, dilihatnya anak-anak kecil saling menangis karena waktu besuk telah berakhir dan harus berpisah dengan keluarganya.


Jun Ho membuat boneka miniatur Dinosaurus dan manusia lali memainkannya di depan anak-anak tersebut, semuanya tertawa gembira. Lalu Jun Ho juga eminiatur lain yang lebih lengkap. Jun Ho benar-benar merasakan bahagia juga.

Sepulang dari rumah sakit, Jun Ho tidak menyangka Nanami sedang berdiri di depan rumahnya, menunggu Jun Ho. Nanami saat melihat Jun Ho merasa tidak enak dan membungkukan badan.

"Maaf, benar-benar minta maaf. Aku biasanya tidak minum banyak. Jadi aku tidak bisa mengingat apapun, hari ini aku merasa buruk sekali. Apa kau tidak bisa mengatakan apapun? Apa kau masih marah?" ucap Nanami saat melihat Jun Ho hanya terdiam dan sibuk membuat kopi.



"Maaf, apa kau bisa mengatakannya pelan-pelan? Aku baru saja pindah dari Korea, jadi bahasa Jepang saya kurang bagus" balas Jun Ho sopan.

Jun Ho juga menjelaskan dia semalam tidur di sofa dan meminta Nanami untuk tidak mencemaskannya. Nanami seketika itu langsung lega. Jun Ho menyuguhkan kopi kepada Nanami.

"Apa kau membuat tembikar?'' tanya Nanami saat melihat Jun Ho masuk keruangan yang khusus untuk membuat tembikar. Jun Ho tersenyum dan mengiyakan. Dirinya di Jepang dalam rangka karena belajar seni tembikar satu tahun lalu.

"Kau juga membuat ini?" tanya Nanami sambil mengacungkan cangkir kopinya. Jun Ho mengangguk. Nanami rupanya juga menyukai seni tembikar.

"Cangkir kopi ini begitu hangat, membuat aku ingin memegangnya terus" Nanami menatap cangkirnya.

"Simpanlah didekatmu"

Keduanya tersenyum.

Di kantor, saat rapatpun Nanami menggunakan cangkir pemberian Jun Ho. Disadarinya, setiap melihat cangkirnya, dia teringat dengan Jun Ho. Miharu membuyarkan lamunannya, karena Nanami rupanya sedangn ditengah rapat dengan pegawainya.

Nanami kembali ke rumah Jun Ho untuk melihat cara pembuatan tembikar, dilihatnya Jun Ho sedang memindahkan kayu bakar dari mobilnya.

"Aku menyewanya dari guru aku" jelas Jun Ho tetap sibuk menyiapkan semuanya

"Oh.."

Jun Ho mengajak Nanami ke tungku pembakaran tembikar. Nanami berniat membantu Jun Ho memindahkan tanah liat kedalam yang ternyata dia tidak cukup kuat. Jun Ho tertawa dan membantunya.



Nanami sedang mengangumi karya-karya Jun Ho, dan melihat Jun Ho penuh kagum saat mengolah tanah liat. Begitu terpesonanya Nanami kepada Jun Ho.

Hari beranjak sore, Nanami tertidur di kursi. Dan tebangun mendapati Jun Ho sedang asik membuat tembikar. Nanami mendekati Jun Ho dan duduk di dekatnya.

"Wah..terasa sangat hidup" puji Nanami.

'"Kau ingin mencobanya?" tawar Jun Ho. Nanami mengangguk.

Jun Ho menyiapkan tanah liat untuk Nanami, lalu Nanami duduk didepan tanah liat siap membuat karyanya. Jun Ho menyentuh tangan Nanami untuk membantunya. Keduanya benar-benar sangat dekat. Jun Ho mengarahkan Nanami cara membuat tembikar.

(Ini dia, adegan yang paling terkenal dari film aslinya yang berjudul Ghost yang dibintangi Demi Moore dan begitu terkenalnya tahun 1990-an. Ekekeek)

Nanami tertawa senang saat hasil karya jadi, begitu juga dengan Jun Ho. Sebuah alat yang dari bambu diambil Jun Ho dan diberikan kepada Nanami, menyuruhnya untuk menggambar sesuatu di tembikarnya. Nanami meminta Jun Ho untuk tidak tertawa.

"Apa itu?"

"Moomintroll" jawab Nanami.

"Moomintroll? Apa itu?"

"Kau tidak tahu?" pekik Nanami terkejut. Jun Ho menggeleng. Nanami melihat lagi hasil gambarnya.

"Kau benar-benar tidak bisa mengambar" gumam Jun Ho dalam bahasa Korea sambil tertawa. Nanami binggung apa yang dicupakan Jun Ho.

"Kau benar-benar buruk dalam menggambar" jujur Jun Ho.

"Yah kau benar-benar kejam" tawa Nanami, "Aku kan sudah bilang jangan tertawa". keduanya tertawa bersama.



Perasaanpun mulai muncul diantara keduanya, Nanami dan Jun Ho saling menatap. Malam itu keduany memadu kasih. Dan tetap diiringi lagu yang melegenda, Unchainted Melody. :p
Jun Ho membakar tembikar buatan Nanami, sambil menikmati kopi. Jun Ho mengambil tembikar yang selesai dibakar, Nanami tertawa melihat gambarnya ditembikarnya.
"Nanami, sarangheo" ucap Jun Ho dipagi hari.
"Apa yang kau katakan?"
"Aishiteru.." ucap Jun Ho dalam bahasa Jepang, Nanami pun meresa dunia milik mereka berdua (lebay..)
Keesokan harinya, Nanami pulang dalam keadaan kelelahan dan langsung menubruk Jun Ho dan memeluknya. Jun Ho berusaha melepasnya karena tangannya penuh lumpur. Nanami tidak mau melepaskan. Jun Ho mengalah dan balas memeluknya.
"Nanami, aku mencintaimu" ucap Jun Ho bersungguh sungguh. Nanami hening sejenak.
"Aku juga" jawab singkat Nanami. Giliran Jun Ho terdiam sambil memeluk erat Nanami.
Jun Ho duduk termenung didepan tungku pembakaran. Nanami mengahampirinya sambil memberikan kopi untuk Jun Ho. Nanami heran kenapa Jun Ho begitu pendiam.
"Kenapa kau tidak bisa mengatakan kata-kata itu?" tanya Jun Ho tanpa memandang Nanami.
"Apa?"
"Kata-kata bahwa kau mencintaiku"
"Aku juga sama" balas Nanami.
"Kau selalu mengatakan seperti itu" ujar Jun Ho penuh kekecewaan.
"Sejujurnya, aku pernah jatuh cinta sebelumnya. Tapi aku tidak merasakan seperti ini. Ini menakutkan bagiku, jadi aku berhenti mengatakan kata-kata tersebut. Aku takut jika aku mengatakannya keras, kebahagiaan ini akan hilang!"
Jun Ho bangkit dari tempat duduknya, dan memandang Nanami, mengajaknya menikah. Nanami kaget karena begitu tiba-tiba dan beralasan sebentar lagi akhir tahun dan dirinya pasti akan sibuk dengan pekerjaan.
"Aku tidak ingin menikah dengan perusahaanmu!". jelas Jun Ho.
"Maaf" ucap Nanami lirih.
"Jangan takut lagi, kebahagiaan kita tidak akan pergi. Aku akan menjaganya" kata-kata Jun Ho berusaha menyakinkan Nanami. Akhirnya Nanami memberikan anggukan kecil. Jun Ho tersenyum.
"Mari menikah sekarang"
"Sekarang?!" pekik Nanami.
Keduany pergi kesebuah gereja kecil yang jauh dari keramaian. Hanya berdua, tanpa disaksikan siapaun. Apa kau, Kim Jun Ho bersedia menjadikan wanita ini sebagai istri, mencintainya, dan melindunginya. Dalam keadaan susah maupun sehat, sepanjang hidup kalian? Kalimat-kaliamat tersebut dilontarkan sendiri oleh Jun Ho.
"Aku bersedia!" jawab Jun Ho. Nanami pun tertawa melihat tingkah Jun Ho.


Apa kau, Nanami Hoshino menerima pria ini sebagai suamimu?
"Aku bersedia!" jawab Nanami mantab.
"Sungguh?"
Nanami mengiyakan. "Sekarang, waktunya bertukar cincin"
Jun Ho kebingungan, terlupa akan hal tersebut. Jun Ho pun mengeluarkan kunci-kucinya, dan mengambil lingkaran gantungan kunci yang kira-kira pas untuk jari Nanami. Jun Ho menyematkan cincin, keduanya tertawa bahagia.
Nanami pun tak kalah, membuat sebuah cincin dari setangkai bunga dan menyematkan di jari Jun Ho. Jun Ho mencium cincinya.
"Kau pasti sudah tahu, bahwa aku mencintaimu" pungkas Jun Ho.
"Aku juga" jawab Nanami singkat. Jun Ho memeluknya erat, teramat sangat erat.
Kini mereka resmi menjadi suami istri. Di ruangannya, Nanami seperti biasa bekerja. Dia sedang mengecek persetujuan transaksi-transaksi perusahaan yang harus dia setujui dengan komputernya yang dia beri password. Minami mencatat kode paswordnya disebuah buku catatan kecil miliknya.
Miharu menghampiri Minami yang sedang serius.
"Kapan kita melakuan transaksi bisnis dengan Toyo Central?" tanya Minamai kepada Miharu. "Ini sebah transaksi yang besar!"


"Aku akan mengeceknya" pungkas Miharu.
"Bagus, setelah kau mendapatkannya aku akan menghentikan proses transaksi ini" jelas Nanami lalu menutup komputernya. Nanami tertawa saat Miharu melihat buku catatan kecilnya.
Nanami pun beralasan bahwa dia sering lupa beberapa hal, makanya dia mencatatnya.
Miharu pun memberikan hadiah kepada Nanami karena hari itu merupakan perayaan satu tahun Nanami bertemu dengan Jun Ho sekaligus ulang tahun Minama. Nanami tersenyum dan berencana untuk pulang cepat menemui Jun Ho di rumah mereka.

Sedang Jun Ho berada di rumah sakit bersama pasien anak-anak, seperti biasa membuatkan mereka mainan. Anak-anak bertepuk tangan tanda senang. Jun Ho pun pamit pergi, berniat untuk menyiapkan acara kejutan untuk Nanami. bagitu juga Nanami yang buru-buru pulang dari kantor.
Di rumah, Jun Ho langsung menyiapkan semua, dari membuat cake dan memasakan untuk candlelight dinner.
Sementara itu, Nanami memutuskan turun dari mobil dan berjalan kaki setelah dekat dengan rumah, tidak diantar oleh supirnya. Nanami berjalan dengan langkah gembira sambil membawa wine pemberian Miharu. Senyum mengembang di bibir Nanami.
Jun Ho menyalakan lilin disekeliling ruangan rumah, bersiap menyambut kedatangan Nanami. Mendadak, seluruh lilin padam tanpa sebab. Jun Ho merasakan perasaan yang buruk akan hal itu.
Nanami masih berjalan dengan riang, dan tiba-tiba melaju sebuah motor dengan kecepatan tinggi. Nanami tidak sempat menghindar, si pengendara berusaha untuk merebut tas yang dibawa Nanami.
Nanami tersentak dan jatuh kedepan, terdengar benturan keras. Tasnya terpelanting begitu juga dengan wine yang pecah karena terjatuh. si pengendara motor berhenti, dan mengampiri Nanami yang sebelumnya mengambil tas Nanami yang tak jauh darinya. Dia membuka kaca helm, memandang sosok Nanami sebentar lalu pergi.
"Ouch! Mengapa kau lakukan itu?!" teriak Nanami. "Tunggu, kembalikan tasku!"
Nanami bangkit dan berusaha mengejar si pengendara moto yang sudah melaju meninggalkannya.
"Nanami! Nanami!" panggil Jun Ho. Nanami menenggok kearah suara Jun Ho yang dibelakangnya. "Nanami, bangunlah!"
"Tidak mungkin" gumam Nanami syok. Nanami mendekati Jun Ho yang sedang memeluk erat tubuh Nanami yang tak sadarkan diri, terlihat kepalanya terdapat luka.
Jun Ho benar-benar syok, perasaannya kalut, takut kehilangan orang yang dicintainya. Nanami berlutut didekat Jun Ho, berusaha menggapai tubuhnya. Namun tangannya menembus badannya.
Nanami berjalan mundur, ketakutan mulai menyergap dirinya dan rasa tidak percaya. Tiba-tiba munculah sebuah cahaya dari langit, Nanami menengadahkan kepalanya. Nanami pun pasrah, lalu mendadak,
"Minami!" jerit Jun Ho memanggil namanya. Nanami menoleh.


Jaka Sembung doyan cah kangkung
Wahai bang jaka, ini bersambung ye...

Note :


Oh yeaah, setelah mengendap beberapa lama di HDE nie film, kesampaian juga untuk melihatnya sekarang. Dan langsung terfikir untuk membuat sinopsisnya. LOL. Film ini remake dari sebuah film yang terkenal di tahun 1990 yang berjudul Ghost. Beberapa bulan lalu, aku sendiri beruntung mendapatkan dvdnya yang terbilang masih bagus padahal sudah 21 tahun yang lalu bok.ckckckc, dan melihat aslinya pas itu sumpah bikin nahan mewek, gak ada tisu,bajupun jadi buat ngelap ingus.
Maka walo terbilang telat melihat nie film, yah ndak apa-apa daripada kagak sama sekali. Hohoho, so happy reading fams and happy fasting.

Note tambahan :
Teruntuk saudara-saudari ku sebangsa di Pelangi Drama, aku bilang mau hiatus dulu dari PD,cuman gak bilang mau hiatus juga di blog sendiri, eits jadi no problemo to wahai mbok2 sekalian?*teriak2 pakai toak masjid, berharap gak ada yang baca nie note. LOL.

9 comments:

  1. mie bacaaaa...
    penasaran ihh cerita lanjutnya...
    semangat mbak eee

    ReplyDelete
  2. Acie....akhrnya ada juga postingan baru diblogmu...aku kira cuma ditoleh2 aja he he...absny banyak laba2 makin bersarang disini.
    Becanda yak! fighting achie....

    bagus ni ceritanya,lanjutin -lanjutin-lanjtin !ya...jangan hiatus dulu kalo belum sudah ni cerita..(Maksa aku wkwkwk..abis penasaran..)

    gomawo acie...

    ReplyDelete
  3. all..haha,iyah nie maren bersih2 sarang laba, malah nemu tarantula lagi..ekekek,thanks ya.

    ReplyDelete
  4. ckckkc,,, kembali kesarang bu,,emng saatnya pulang kampung kan mau lebaran,,semangat bu,,

    ReplyDelete
  5. eh asri ono link downloade ga

    ReplyDelete
  6. akhirnya Nyak Kireina Acie Ringo kembali juga....

    banyak yang kangen dirimu mbok de...

    aku tunggu ya lanjutannya dan sinopsis2 selanjutnya....

    (nari hula-hula).... ^___^

    ReplyDelete
  7. mpok acie,
    ternyata dirimu ngeksis dimari,
    ada sinop pilemnya oppa seung hoon lg,
    knp mpok g ngetag . .
    opppaaaa . . .^^

    ReplyDelete
  8. mpok acie ternyata dirimu exis dimari . .
    mana ada oppa seung hoon ku jg . . .
    mpok mau donk link dunlutnya.. .

    ReplyDelete