Summer Movie - May

Summer Movie - May

Tuesday, 15 May 2012

Movie Review : 21 Jump Street (2012)

[21 Jump Street Review]
Mungkin bukan tema yang asing lagi 2 orang polisi yang merupakan partner kerja menyamar menjadi siswa dan menyusup ke sekolah untuk mengungkap sebuah kasus yang melibatkan siswa. Salah satunya ya tentu saja 21 Jump Street yang diangkat dari serial tivi Amerika yang terkenal di era akhir 80'an.

Kini di tahun 2012, 21 Jump Street diangkat ke layar lebar dan diperankan oleh Channing Tatum dan Jonah Hill dan berharap mengikuti kesuksesaan serial Tv-nya tentunya. Di sutradarai oleh Phil Lord dan Chriss Miller, menciptakan sebuah film 21 Jump Street versi modern yang cukup menghibur.

Kisah bermula saat Schmidt (Jonnah Hill) dan Jenko (Channing Tatum), yang seusai lulus sekolah menengah melanjutkan ke akademi kepolisian. Mereka yang awalnya tidak begitu akrab jaman sekolah menjadi dekat karena saling bahu membahu untuk lulus menjadi seorang polisi. Cita-cita merekapun tercapai menjadi seorang petugas kepolisian, yang diawalnya ditempatkan sebagai polisi jaga yang keliling naik sepeda. Oh yeaah bukan yang diinginkan keduanya yang mengira akan ada adegan pertemuran yang seru dengan menjadi polisi.

Namun kesempatan itupun tiba ketika keduanya ditempatkan di bagian khusus penyamaran di bawah kendali Captain Dickson (Ice Cube) yang dinamakan 21 Jump Street yang berisikan anggota ahli menyamar ke sekolah ataupun kampus untuk menyusut kasus-kasus. Kedua polisi muda inipun dipilih untuk menyelidiki peredaran sebuah obat terlarang yang terbilang baru di sebuah sekolah umum, dengan cara menyamar menjadi siswa karena dirasa mereka cukup muda alias babyface (?).

Jenko yang dahulu merupakan siswa yang terkenal tentu saja percaya diri mampu beradaptasi secara cepat. Namun diluar perkiraan keduanya, keadaan sekolah sekarang beda cuy dengan keadaan sekolah jaman bahula. Hahha, keduanya pun harus berjuang beradaptasi di sekolah baru mereka sambil mencari tahu siapa biang keladai pengededar obat terlarang tersebut.
Terus terang belum pernah melihat 21 Jump Street versi layar televisi yang diperankan oleh (OMG!) Johnny Deep ini. Namun tak mengurangi antusias menonton karena selama 2 jam, film ini mampu menyajikan kekonyolan demi kekonyolan 2 officer ini. Belum lagi kemelut-kemelut remaja yang harus mereka hadapi, kocak itulah yang dirasakan saat keduanya harus bertukar peran, siapa yang menjadi famous guy atau siapa yang menjadi kutu kupret eh kutu buku guy. So far adegan-adegan yang ada di film ini banyak mengadaptasi adegan klasik dimana film undercover lainnya. 
 
Duet Channing Tatum dan Jonah Hill pun patut mendapat acungan jempol, layaknya couple yang sudah klop dan punya chemistry sendiri, mampu menghidupka film 21 Jump Street ini menjadi film yang menarik dilihat. Dan merasa terperangah ketika om Jonny Deep sendiri menjadi bintang tamu walau harus tampil beberapa menit dan akhirnya yang tragis. Tapi tidak mengurangi kekonyolan yang menjadi ciri khas mas Jonny sendiri.

Penasaran melihat aksi keduanya? Silakan melihat sendiri. Dan ingat, ratingnya untuk R alias Remaja for crude and sexual content, pervasive language, drug material, teen drinking and some violence. I had warned you guys. :)
Jhonny Deep di versi asli  serial tv 21 Jump Street

I am real Hary Potter! Always have been and always will be!
Rating : errm..little confuse, maybe 2,5 out of 5. :LOL


credit : IMDb
picture : google, I Am 21 Jump Street

Friday, 11 May 2012

Review The Vow, Momen Benturan Yang Mengubah Segalanya (2012)

[The Vow]




"Teoriku adalah momen benturan ini. Cahaya dengan intensitas tinggi yang memutar balikkan kehidupan kita. Sebenarnya berujung pada kita menemukan siapa diri kita. Ada sejumlah momen yang pernah kita alami. Dengan semua orang-orang yang pernah kita kenal. Dan momen-momen inilah yang menjadi sejarah kita. Seperti kenangan terbaik kita sendiri yang. Kita mainkan dan ulang di pikiran kita. Berulang-ulang kali."

Apa jadinya jika orang yang paling kau cintai melupakanmu dan menganggapmu sebagai orang asing? Sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata ini di bintangi oleh Rachel McAdams dan Channing Tattum.

Kisah bermula dari sepasang suami istri yang sedang berbahagia, Pagie (Rachel McAdams) dan Leo (Channing Tattum) merayakn anversary mereka. Tragedi dimulai usai melihat film bersama, tak disangka kesalahan kecil yang dilakukan Pagie yang melepas sabuk pengaman merubah hidup mereka berdua. Sebuah truk menghantam mobil mereka yang sedang parkir, Pagie terlontar keluar, membuat dia dalam keadaan koma.

Kemudian Pagie tersadar, sayang dia mengalami amnesia yang menghapus segala memori yang berkaitan dengan Leo. Termasuk romantisme keduanya, kini Pagie menandang Leo sepenuhnya sebagai orang asing. Namun Pagie hanya kehilangan ingat beberapa tahun sebelumnya, tidak dengan ingatan jangka panjangnya dan tidak menghapus ingatan saat dirinya remaja dan siapa keluarganya.
"Life's all about moments, of impact and how they changes our lives forever. But what if one day you could no longer remember any of them?"

Leo yang dilanda syok mencoba untuk tetap bertahan karena dia yakin cintanya Pagie terhadapnya tak akan hilang. Namun kenyataannya tak demikian, Pagie merasa janggal karena dirinya kini mengetahui sudah menikah, kenapa Pagie meninggalkan sekolah hukumnya, bahkan tak mengerti kenapa dirinya memutuskan pertunangannya dengan Jeremy, kekasih semasa kuliah. Pagie curiga, Leo menikahinya karena alasan tertentu, hal ini dibantah oleh Leo tentunya, dan kilas balik Leo saat bertemu dengan Pagie dan bagaimana bahagianya mereka saat memutuskan menikahpun terlintas di benak Leo.
" I vow to fiercely love you in all your forms, now and forever. I promise to never forget that this is a once in a lifetime love."

Kesempatan ini digunakan orang tua Pagie yang sudah lama putus kontak dengannya untuk membawa pulang Pagie. Namun ditahannya oleh Leo, merasa dirinya suami yang bertanggung jawab atas Pagie, akhirnya Pagiepun setuju untuk pulang bersama Leo. Keadaan tidak membaik, bahkan menjadi tekanan Pagie saat dia tiba di tempat asing, bersama teman-teman yang kini tak dikenalnya.

Leo berusaha tetap ada untuk Pagie, berusaha untuk mengambalikan memori Pagie, akan kebiasan Pagie saat bersamanya, akan pekerjaannya sebagai pemahat yang handal yang semakin membingungkan Pagie karena itu impian lamanya yang sudah dilupakan menjadi pemahat. Namun semuanya tak semulus yang dibayakan Leo. Pagie tetap merasa tak nyaman dan membuat dia memutuskan untuk kembali kerumah orang tuanya. Leo terpaksa menerimanya.

Suatu malam, Leo diundang untuk dinner bersama keluarga Pagie. Leo mendapati dirinya tak cocok dengan lingkungan Pagie dan teman-temannya. Dan yang paling menyakitkan dirinya yaitu dia melihat Pagie sebagai sosok yang tak dikenalnya, memandang mantan tunangannya dengan penuh cinta semakin memuat Leo sakit. Namun Leo tak patah arang, jika memori Pagie tak kembali maka dia memutuskan untuk membuat memori yang baru bersama Pagie dengan mangajak kencan Pagie kembali. Menjalin hubungan mulai dari awal. 

Lagi-lagi kendala dihadapi Leo. Ayah Pagie yang memaksa Leo untuk meceraikan Pagie demi kebaikannya. Keadaan semakin diperparah saat Pagie marah kepada Leo karena memukul Jeremy. Pertahanan Leo jebol, dia terpaksa menyetujui percerainnya, semata hanya untuk kebahagian istrinya. Dan Pagie memulai hidup baru dengan sekolah hukumnya.


Review :
Sudah lama aku tidak melihat drama romantis yang menyentuh hati. Film yang sarat akan akan esmosi, melihat The Vow seakan ikut merasakan kesedihan Leo, dan keyakinan akan cintanya terhadap Pagie, it's just so sweet things! Channing Tatum, yang lama tak bermain drama tak menyurutkan peraannya untuk bersikap romantis senatural mungkin, pria yang kehilangan kekasihnya dan berusaha untuk membuat Pagie cinta Leo kembali. Definitly makes me falling in love with him! The Vow sebuah jalinan cerita melodrama sederhana yang membuat kita berdecak empati, ooh..poor litle boy. :)

Jika Tatum mampu menyihir aku untuk berempati kepadanya, tokoh Pagie membuat aku sadar, tentu saja siapapun yang mengalami seerti keadaan Pagie akan bersikap demikian. Kehilangan memori jangka pendeknya dan tiba-tiba mendapati dirinya menjadis seorang istri dari pria yang kini tak diingatnya. Tentu mengerikan, dan Rachel mampu membawakan dengan baik. Betapa serasinya mereka saat menjalani masa-masa bahagia dan tertawa bersama, saling jatuh cinta, such a sweet couple dan chemistrynya begitu pas.

Lantas mampukah Leo mengembalikan ingatan Pagie terhadap dirinya dan cintanya? Atau mereka akan menjalani kehidupan masing-masing, just move on just like that? Maka silakan melihat sendiri film The Vow yang rilis 12 Februari 2012 dan arahan sutradara Michael Sucsy (Grey Gardens)
Film The Vow sendiri terinspirasi dari kisah nyata Kim dan Krickitt Carpenter, pasangan pengantin baru dari Las Vegas, New Mexico. Hanya 10 minggu setelah menikah, suatu kecelakaan mobil mengakibatkan Krickitt mengalami koma selama empat bulan. Ketika akhirnya tersadar, ia kehilangan memorinya. Krickitt bahkan tidak tahu siapa Kim. Suatu kisah yang romantis yang patut untuk dilihat dan belajar untuk memegang teguh sebuah janji setia akan orang yang kita cintai. Mencintai pasangan apapun keadaannya. :)

"The moment of impact. The moment of impact proves potential for change. Has ripples effects far beyond what we can predict. Sending some particles crashing together. Making them closer than before. While sending others spinning off into great ventures. Landing them where you've never thought you've found them. That's the thing about moments like these. You can't, no matter how hard you try, controlling how it's gonna affect you. You just gotta let the colliding part goes where they may. And wait. For the next collision."

Ratings by me : 3 out of 5 ^^

Pitures : google
Credit : IMDb

Wednesday, 9 May 2012

Dark Shadows (2012)

[Dark Shadows]
Damn! So excited for this movie! Johhny Deep gitu loh..dan again..and again mas Jonny beruhah haluan dari sang pirates menjadi vampir dan tetap dengan gaya eksentiknya. Hardly can't  wait.. >.<
Rilis : 11 Mei 2012
MPAA Rating : PG-13 (Parental Guide)
Genre : Thriller
Distributor : Warner Bros Picture Distribution


Synopsis :
Di tahun 1752, Joshua dan Naomi Collins beserta anaknya yang masih muda bernama Barnabas, pindah dari Liverpool, Inggirs untuk memulai hidup baru di Amerika. Namun demikian kabur ke luar negeripun tak cukup untuk mengatasi kutukan misterius yang melanda keluarga mereka.

Dua dekade berlalu dan Barnabas yang kini 'menggenggam dunia' setidaknya di kota Collinsport, Maine. Sebagai tuan Collinwood, Barnabas hidup kaya, berkuasa dan juga playboy! Setidaknya sampai suatu ketika dia membuat kesalahan dengan membuat patah hati seorang gadis, Angelique Bouchard. Dan sangat kebetulan dia merupakan penyihir, dilanda kemarahan teramat sangat kepada Barnabas, Angelique mengutuk Barnabas yang bahkan lebih buruk dari kematian : Menjadi vampir dan menguburnya hidup-hidup!.

Dua abad kemudian, Barnabas berhasil keluar dari 'alam kuburnya' dan kembali ke dunia yang sama sekali berbeda di tahun 1972. Dia kembali ke kediamana Collinwood dan mendapati kediamanannya menjadi hancur. Belum lagi dia mendapati disfungsional alias ketidaknormalan dari keluarga Collins yang tersisa.

Galery pemain :

 
 
 
 
 
 
 
 
"Walo gua vampire tetap harus menjaga kebersihan dengan menggosok gigi 2x sehari doong.."


credit : yahoo movie

Monday, 7 May 2012

Review Marvel's The Avengers, Ketika Para Superhero Disatukan

Film yang ditunggu-tunggu akhirnya rilis juga di Indonesia 4 Mei 2012 kemaren. Bisa di pastikan film The Avengers merupakan film yang mengawali perebutan penonton di summer ini. Ingat, musim summer ini akan dibanjiri film yang oke punya.
The Avengers di awali dengan kedatangan Loki ke bumi (bagi yang sudah lihat film Thor 2011 maka tidak akan asing dengan adik angkatnya ini). Loki mencuri sebuah benda yang memiliki engeri besar untuk membuak pintu dimensi antara dunianya dan bumi. Dia jelas bermaksud untuk menjadi 'Raja' di muka bumi. Nick Fury (Samuel L.Jackson), ketua tim S.H.I.E.L.D gagal menahan langkah Loki ini. Karena merasa bertanggung jawab maka dimulailah rencana untuk mengumpulkan the Avengers, proyek yang sempat dia hentikan.
Di awali dengan Black Widow (Scarlett Johansonss) yang membawa paksa dr. Benner 'Hulk' (diperankan dengan sangat pas oleh Mark Rufallo). Sementara itu asisten Fury, Agen Phil Choulson (Clark Gregs) menyambangi si Manusia Besi, Tony Stark untuk bergabung dalam tim Avengers. Nick Fury secara pribadi meminta Captain America (Chrish Evans). Maka dimulailah penggabungan para superhero ini.

Tentu saja tidak akan semudah yang dibayangkan untuk menyatukan para jagoan yang biasa beraksi sendiri ini. Bahkan sempat Iron Man saling adu kekuatan dengan Thor saat Thor menggondol Loki dari tahanan mereka. Thor merasa bertanggung jawab atas ulah Loki yang dirasanya Loki hanya dendam terhadap dirinya. Dan lagi-lagi Captain America yang dirasa kurang cocok dengan sifat arogannya Iron Man sempat bersitegang dengannya.
Okeh, ku akui tidak ada sedikitpun rasa kekecewaan dari film The Avengers. Film yang merupakan project ambius Marvel Studios yang sudah dirancang jauh sebelumnya. Yang sempat direncanakan untuk rilis tahun 2011 dan mengalami penundaan sehingga dirilis tahu 2012. Di sutradarai oleh Joss Whedoon yang notabene merupakan penggemar komik dan mampu menghasilkan film The Avengers sebagiamana mesti film superhero yang dipenuhi spesial efecknya. Maka filmnya berdurasi 2,5 jam ini membuat para penonton tidak akan beranjak dari tempat duduknya, film yang tetap tidak kehilangan rasa humorisnya yang membuat kita tertawa ditengah rentetan action sepajang film. Dan senang rasanya tokoh Gwyneth Paltrow sempat muncul sebagai Pepper Potts di film Iron Man (2008) sehingga masih ada rasa original dari masing-masing film tersebut.

Dari segi pemain tidak ada perubahan yang berarti dari masing-masing film individual para tokoh jagoan ini. Iron Man tetap di perankan oleh Robert Downey Jr yang sungguh tidak bisa aku bayangkan jika diperankan aktor lain, tokoh inilah yang jujur aku tunggu aksinya di The Avenger. Sosok yang humoris sarkastik, suka mengejek,egois dan suka tampil didepan yang pada awalnya diragukan bisa menyatu dalam tim The Avenger oleh Nick Fury. Selain itu Thor masih ditetap dengan Chrish Hemsworth, Captain America / Chrish Roger dimainkan oleh Chrish Evans yang mengejutkan aku disini ia mampu bermain baik, dan tak mengecewakan seperti film dia di terdahulunya (Captain America 2011).
Tokoh yang benar-benar menarik aku yaitu sosok si raksasa hijau, Hulk, kali ini diperankan dengan sangat-sangat pas oleh Mark Rufallo yang disatu sisi di mampu menampilkan sosok tenangnya, namun tetap menyembunyikan sosok gelapnya sebagai Hulk. Dan satu lagi, sosok yang masih asing oleh aku, Hawkeye, si pemanah lihai! Mungkin dia bukan superhero seperti lainnya yang memiliki kekuatan super, namun dengan ketangkasan dia dalam memanah dan bertarung tak menyurutkan 'kharisma' dia sebagai sosok jagoan.

Pada akhirnya sebuah film summer pertama yang fantastik, dimana mereka rela berbagi camera satu sama lain. :D

Finnaly, siapa Avengers favorit kalian?

Pilihan aku jatuh para Hawkeye dan Black Widow. Mungkin karena aku suka sama tokoh yang ahli memanah, bahkan Iron Man sempat memanggil dia Legolas (Tokoh Elf yang lihai memanah di Lord of The Ring). :Lol. Overall, such an adorable couple! They should become lead characters in their own film!!!! Cocok bgt!!

Monday, 23 April 2012

Sinopsis A Separation Part 1

Sebelumnya baca review mengenai film ini di sini, untuk mengetahui lebih jelas penokohan dan karakter. Thanks

[The Separation oh Nader and Simin]
Kisah ini dimulai dengan sebuah mesih fotocopy sedang bekerja, mengkopi beberapa KTP dan pasport.
Lalu adegan berlaih ke 2 orang pasang suami istri yang menghadap sang hakim yang menanyakan alasan keduanya bercerai, atau lebih tepatnya kenapa sang istri menuntut perceraian. Misalnya apakah suamimu pemabuk, suka memukulmu, atau tidak memberikanmu nafkah? Si istri yang bernama Simin membantahnya, dia suami yang baik, sopan dan santun.

Lantas apa yang jadi alasannya? Simin mengemukakan kalau suaminya tidak mau ikut dengannya pergi luar negeri, jika dia menjawab iya saat itu juga dia akan mencabut tuntutannya.
"Apa kau mau ikut denganku?," tanyanya menoleh ke Nader yang menolaknya mentah-mentah, kini mereka pun berdebat mengenai alasan masing-masing,
"Suruh dia memberiku alasan padaku kenapa sekarang saatnya harus ke luar negeri?," ujarnya kepada Hakim seakan sudah malas bertanya kepada istrinya.
"Berikan satu alasan bagus kenapa kita harus tinggal," serang balik Simin.
"Aku akan memberikanmu seribu alasan," ujar Nader yang menjawab ayahnyalah salah satunya. "Aku tak bisa meninggalkannya. Kau mau alasan lainnya?."
Keduanya kembali bertenggar siapa yang salah siapa yang benar, dan pada dasarnya keduanya merasa keputusan masing-masinglah yang benar. Simin merasa Nader tak adil karena tak bisa meninggalkan ayahnya namun bisa meninggalkan istri dan anaknya, sebaliknya Nader tak merasa karena yang menggugat cerai adalah Simin.

Simin tak menyerah, bahkan dia mengeluarkan berkas visanya yang telah siap 6 bulan lalu dan akan habis dalam 40 hari, dia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Nadir kembali meminta alasan yang kuat agar dirinya bisa ikut.
"Dia mengunakan ayahnya yang menderita Alzheimer sebagai alasannya," ungkap Simin, "Dia bahkan tak mengenalmu sebagai anaknya."
"Kenapa jadi masalah? Aku tahu dia ayahku!" tekan Nadir.

Akhirnya keluar juga dari pengakuan Simin kalau dia ingin ke luar negeri demi pendidikan dan masa depan putrinya. Nadir juga peduli, kembali dia menekankan.
"Semua anak yang tinggal di negeri ini, menurutmu tak ada yang memiliki masa depan?," tanya hakim pada akhirnya.
"Aku ingin anakku tidak dibesarkan di situasi seperti ini. Sebagai ibunya, aku berhak!."

Situasi yang bagaimana? Pertanyaan hakim yang tidak bisa dijawab langsung oleh Simin. Sang hakim kembali menyampaikan lebih baik dia di sini bersama orang tuanya daripada di luar negeri tanpa ayahnya. Karena itulah Simin bersikeras agar Nader ikut. Sang hakim akhirnya memberikan keputusan putri mereka yang belum genap 11 tahun tidak boleh pergi tanpa persetujuan ayahnya, Nader. Namun persidangan perceraian akan tetap dilanjutkan atas persetujuan kedua belah pihak. Simin tak terima. Namun putrinya diputuskan akan tetap bersama Nader.

Mereka akhirnya keluar pengadilan yang penuh sesak kembali ke kediaman mereka.
Simin langsung mengkemasi barang-barangnya, Nader sibuk mengurus ayahnya, sedang Termeh putri mereka sibuk belajar. Terlihat seorang perempuan paruh baya, Razieh beserta putri kecilnya. Nader memberikan instruksi tugas apa saja yang harus dilakukan Razieh sebagai pengurus rumah tangga mereka selanjutnya. Yang terpenting dia harus memberikan obatnya untuk ayah Nader tepat waktu.
Selagi Nader memberikan penjelasan kepada Razieh, Simin tetap sibuk memberesi barang-barangnya. Termeh hanya mengamati mereka. Berdiri di depan pintu, memandang ibunya, "Kau tidak ikut?," tanya ibu padanya. Termeh tak menjawab.
Sudah mengerti jawaban Termeh, Simin bersiap pergi. Ayah Nader melihat Simin, "Kemana kau akan pergi?," tanyanya dengan suara lemah. Simin mendekatinya, "Aku akan kembali ayah, aku ada janji."
Sedang Termeh memberikan penjelasan kepada ayahnya mengenai urusan rumah tangga yang biasa dilakukan ibunya, sepeti memakai mesin cuci.
Simin memanggil Termeh untuk datang ke kamar kakeknya, Ayah Nader tak mau melepas tangan Simin, tangannya gemetaran. Nader datang dan membujuk ayahnya untuk melepaskannya, dan menuntunnya ke toilet. Simin masih terduduk, terlihat raut muka yang dikuatkan.
Ditoilet, Nader memandangi istrinya yang sudah membawa koper besar. Begitu juga Termeh di kamarnya, Simin benar-benar mengucapkan selamat tinggal. Nader terpekur dalam diamnya.
Simin meneteskan air mata sambil mengendarai. Kemudian dia melihat Razieh bersama putrinya berjalan. Simin memberikan tumpangan kepada mereka.
"Aku kira anda tinggal bersama suami anda," ujar Razieh yang mengaku akan sulit baginya untuk bekerja di sana.
"Dengarlah, aku percaya pada suamiku sepenuhnya untuk hal ini. Jangan khawatir, dia orangnya baik."
Dan Simin juga menjelaskan kalau suaminya tidak akan di rumah ketika Razieh datang dipagi harinya, dan saat pulang dari kerja Razieh juga sudah pulang. Jadi kemungkinan akan bertemu akan jarang.

Ada sebersit keraguan di wajah Razieh.
A Separation
A Separation
Keesokan harinya, Razieh mulai bekerja di rumah Nader. Dia melakukan pekerjaan pada umumnya, putrinya menemani Razieh. Dia memanggil putrinya, merasa ada yang bergerak pada perutnya. Putrinya menempelkan telinganya, berusaha mendengar.

Kegiatan mereka terhenti saat Razieh melihat ayah Nader bejalan keluar, dia linglung dan berkata ingin membeli koran. "Sudah ada koran di kamar anda, aku akan mengantar anda," kata Razieh.
Anak Razieh berkata kalau kakek itu pipis di celana. Ah, Razieh binggung. Dia menelpon Simin memintanya datang sayang dia tak bisa karena sedang mengajar. Dia menyuruh Razieh untuk menelepon Nader, suaminya.
A Separation
 A Separation
Sedang ayah Nader terpekur diam duduk di kamarnya. Razieh masuk, "Pakaianmu. Kalau aku beri pakaian, anda bisa ganti sendiri, kan?," tanya Razieh. "Simin?," balas Ayah Nader linglung. "Kau bisa membersihkan dirimu sendiri?," tanya Razieh lagi.


Menghela nafas sebentar, Razieh menuntun ayah Nader ke toilet. Menyuruhnya agar dia melakukan sendiri setelah membersihkan diri untuk memakai pakaiannya. Dia keluar, menunggu beberapa saat, namun didengarnya tak ada suara, dia membuka pintu dan dilihatnya Ayah Nader tak melakukan apa-apa, Razieh kembali menghela nafas.
 Dia akhirnya berkonsultasi pada pihak yang lebih mengerti (sepertinya kalau di Indonesia sperti MUI), "Aku ingin bertanya. Maaf, tapi ia buang air di celana. Jika aku ganti pakaiannya, dosa atau tidak? Tidak ada siapapun di sini. Usianya sekitar 70 atau 80 tahun, dia sudah pikun. Masalahnya? Dia sudah begini selama setengah jam. Bolehkah?," jelas Razieh panjang lebar.


Aku tak akan mengatakan kepada ayah, kata putri Razieh polos tapi mengerti kesulitan ibunya. Razieh mulai membersihkan ayah Nader setelah mendapat penjelasan.
 
Nader mengawasi putrinya yang sedang mengisi bensin. Termeh naik ke mobil, Nader menanyakan kembaliannya, "Tidak diberikannya. Itu tipnya," kata Termeh. Nader menyuruhnya mengambil, dan beralasan dia mengisinya sendiri bukan petugas pom bensin.


Walau dengan berat hati, Termeh meminta kembaliannya. Nader kembali mengamati. Termeh masuk kembali, "Ini kembaliannya." Ayahnya memberikannya untuknya, sebagai tip karena dia yang mengisi. Termeh tersenyum senang.

Mereka sempat berlomba siapa yang cepat ke kediamannya yang beberapa lantai di atas.
Saat keduanya masuk, mereka mendapati guru les Termeh, Ghahraii. Termeh segera menyiapkan buku-bukunya. Nader ke kamar ayahnya, memberikan salam. Razieh menemui Nader dan memberi tahu kalau dia tak bisa kembali bekerja keesokan harinya.
"Ini pukul 4 sore. Dimana aku bisa menemukan penggantimu untuk besok?," ujar Nader. "Ini terlalu sulit bagiku, terlalu berat, aku benar-benar tak bisa melakukannya," Razieh belum memberikan alasan sebenarnya.
Razieh bersiap pergi, Nader pergi kedapur. Ghahraii menyapa Razieh, tahu dirinya sedang hamil dan memahami betapa lelahnya pekerjaanya. "Hari ini ia banyak bergerak," aku Razieh senang. "Berarti dia laki-laki." Razieh meminta nomor dokter yang direkomendasikan Ghahraii.
Nader kembali menemui Razieh, masih sedikit kesal karena dia keluar secara mendadak. "Kau seharusnya memberitahuku kalau aku harus membersihkannya juga."
"Membersihkan apa?," tanya Nader terhenti dari kegiataanya mencari teh.
"Pagi ini ia buang air di celana. Tak pantas bagiku untuk membersihkannya."
Giliran Nader yang tertunduk dan merasa tak enak terhadap Razieh, bergumam kalau ayahnya biasanya bilang kalau mau buang air.

Razieh meminta gajinya hari ini, menyarankan untuk menghubungi pihak penyalur agar mengirimkan perawat laki-laki. "Bu, aku tak bisa percaya seseorang begitu saja," ucap Nader sambil memberikan uang gaji kepada Razieh. Diapun meminta maaf karena ini masalah agama. Nader sepenuhnya mengerti. Razieh pergi.
Kemudian, Razieh memencet bel rumah Nader kembali. Dia meminta ijin jika suaminya bisa menggantikan dirinya. Namun dia akan mengatakan mengenal keluarga Nader dari koran lowongan. Nader menyuruh suami Razieh datang menemuinya. Mereka saling mengucapkan salam.
Keesokan harinya, suami Razieh, Hodjat datang menemui Nader, menanyakan pekerjaan kepadanya. Nader langsung menjelaskan kalau pekerjaan itu mencakup membersihkan ayahnya yang sakit. Hodjat tak masalah dan berjanji akan merawatnya. Nader menyuruhnya datang besok setelah menego gaji.
Ayahnya memberikan pelajaran bahasa Persia yang harus dijawab Termeh.
"Jaminan?."
"Kompensasi, zemanat," jawab Termeh.
"Itu bahasa Arab, bukan Persia."
"Guruku bilang begitu."
"Jangan katakan itu lagi. Salah tetap salah. Tak peduli siapa yang mengatakannya atau di mana itu tertulis. Untuk 'jaminan', tulislah..."
"Jika aku tulis yang lain, nilaiku akan dikurangi," protes Termeh.
"Tak masalah, biarkan saja. Tulis 'Poshtvaneh'."

Setelah Termeh pergi sekolah, Razieh datang bersama putrinya. Nader jelas heran karena seharusnya suaminyalah yang datang. Razieh menjelaskan kalau Hodjat dibawa oleh para kreditur semalam, dan Razieh berjanji dia yang akan menggantikannya sampai suaminya bisa.

Diapun kembali bekerja, membersihkan rumah. Sedang Putrinya asik bermain dengan oksigen ayah Nader, belum tahu dan masih polos. Razieh menyuruh putrinya untuk membuang sampah.

Dan hasilnya, putri Razieh tak bisa mengangkat sampahnya dan akibatnya berceceran disampah. Bajunya pun jadi kotor. Razeih memarahinya, diapun mengangkat kembali sampah dan membersihkan tangga. Putrinya muncul di pintu, memberitahu kalau si kakek itu tak ada di kamarnya.
Merasa tak ada yang beres, dia bergegas mengambil hijabnya dan berlari keluar rumah. Mencari ayah Nader. Terlihat ayah Nader di kedai buku, mungkin mencari korannya. Dengan tertatih-tatih dia berniat menyebrang. Razieh menahan nafas karena hilir mudik mobil bersileweran. Razieh hendak menyusul menyebrang.

Di kediamannya, Nader, Termeh dan putri Razieh asik bermain boneka bola. Bahkan ayah Nader diajak.
Sedang Razieh mencuci mukanya, saat di bis sangat tampak keletihan di wajah Razieh. Beberapa penumpang bahkan memberikan tempat duduk untuk Razieh.

Keesokan harinya, Razieh terlambat ke kediaman Nader. Masih terlihat letih, tetangga sedikit komplain akan sampah yang masih berserakan di tangga.
Nader menjemput Termeh dari sekolah, kembali ke rumahnya. Betapa terkejutnya dia saat tidak mendapati Razieh maupun anaknya di rumah. Lebih syok saat mendapati ayahnya terjatuh dari ranjang tidurnya. Dan dalam keadaan tangannya terikat pada ranjang.
Termeh menanggis ketakutan, Nader berusaha untuk menyadarkan ayahnya dengan memanggil-manggil dirinya. "Janga kuatir, dia bernafas," ujar Nader lega.

Kemudian mereka mengecek apakah ada luka di tubuh ayahnya. Dia meminta ayahnya untuk jalan namun tak sanggup. Nader menyuruh Termeh keluar. Dia terpekur di luar kamar. Tampak Nader raut mukanya sangat kesal.
"Sayang apa kau mengambil uang di laci?," tanya Nader yang dijawab tidak.
Akhirnya Razieh dan putrinya kembali. Termeh memberi tahu ayahnya. "Darimana saja anda?." Razieh mengatakan pergi karena ada urusan. Nader meningikan suaranya, walau ada urusan tapi bukan alasan untuk meninggalkan ayahnya sendirian dan dalam keadaan terikat.
"Dia biasanya tidur saat ini..."
"Jadi kau melakukan ini setiap hari? Kau lihat dia tidur lalu kau pergi?,"
"Tidak, sungguh. Aku terpaksa melakukannya."
Razieh menyuruh putrinya keluar agar tak mendengar mereka. Nader kembali menanyakan alasan kenapa dia mengikatnya? Razieh merasa bersalah, namun dia benar-benar terpaksa melakukannya.
"Ada perlu apa kau di kamar di sana?," tanya Nader geram.
"Kamar mana?"
"Kamar dimana kau mengambil uang di laci!"
"Kau bilang aku masuk ke kamarmu dan mengambil uang di laci?," ujar Razieh terkejut.
Nader akhirnya emosi dan menyuruh mereka untuk pergi. Sedang Razieh tidak terima karena bukan dia yang mengambilnya, dan berani bersumpah. Dia menyodorkan tasnya untuk diperiksa. Diapun menumpahkan semuanya. Dia bersumpah tak pernah melangkahkan kakinya kekamar tersebut.
"Keluar!," perintah Nader
"Aku takkan pergi sampai aku mendapatkan gajiku," tuntut Razieh.
Termeh memohon agar Razieh untuk pergi secara baik-baik.
Nader kembali marah kepada Termeh ketika ayahnya menahan pintu kamar mandi sehingga dia tak bisa masuk. Padahal dia menyuruh Termeh untuk menjaganya. Nader akhirnya tepaksa mendobrak pintu dan mendapati ayahnya terlentang di kamar mandi.
Bel rumah berbunyi, Razieh masuk kembali kerumah, tetap meminta penjelasan kepada Nader, dan Nader pun yang kembali emosi. Razieh tidak akan pergi. Nader bersikeras agar Razieh untuk pergi. Dan Razieh meminta uang gaji dia hari itu. "Bukankah sudah kau ambil?," bentak Nader dan karena kahabisan kesabaran Nader pun mendorong Razieh agar keluar dari rumahnya.
Termeh keluar mengintip, sejenak dia merasa tak enak, terlihat putri Razieh menanggis histeris dan para tetangga membantu Razieh yang terduduk dan merasa kesakitan. Dia pun perlahan pergi sambil menahan tanggis.
Di kamar mandi, Nader memandikan ayahnya Kemudian mulai menanggis di pundaknya. Mendadak semuanya terasa berat bagi Nader.

Kemudian, Nader terpaksa membawa ayahnya bersamanya. Dia mengantar Termeh ke ibunya, saat sampai Termeh menyampaikan kalau ibunya ingin bertemu ayah Termeh.
Nader masuk dan memberikan salam kepada ibu mertuanya. Dia menemui Simin di dapur. Mereka terlihat kaku. Simin langsung bertanya kenapa Nader bertengkar kepada Razieh. Nader menjelaskan kalau dia meninggalkan rumah, mengikat ayahnya sampai terjatuh dan jika dia terlambat sulit membayangkan apa akibatnya. Simin mendapat kabar dari adik ipar Razieh kalau Nader memukulnya.
"Aku memukulnya? Omong kosong."
"Jadi, kenapa dia dibawa ke rumah sakit?."
"Rumah Sakit? Kenapa? Ada apa dengannya?," cerca Nader mulai cemas
Keduanyapun bergegas ke rumah sakit. Ke meja resepionis menanyakan keberadaan Razieh. Naderpun menyebutkan namanya, dan petugas tersebut menjelaskan kalau Razieh dalam tahap penyembuhan pasca operasi.
"Operasi apa?," tanya Nader.
"Dia mengalami keguguran," ucap singkat petugas tersebut, namun mampu membuat Simin dan Nader membeku sesaat.

Bersambung..

Note :
Akhirnya kesampaian juga menulis sinopsis film ini, film yang menurut aku salah satu film terbaik tahun 2011. Bukan aku saja sih tapi banyak kritikus yang memuji film ini. Tak muluk sebenarnya karena ceritanya memang apik, mampu menyentuh siapapun! Film yang complicated namun diakhiri dengan bagus. 
Benarkah sosok Nader yang prinsipil, yang mengajarkan kepada putrinya mana yang salah mana yang benar, tak pernah berbuat kesalahan? Sosok Razieh yang pekerja keras walau dirinya tengah mengandung, sosok yang memegang teguh ajaran kepercayaannya, apakah dia mampu   mempertahankannya saat dihadapkan 2 pilihan yang sulit, yang bisa jadi menggoyahkan imannya?
Simin, wanita keras kepala! Seperti rambut bewarna merah di balik hijabnya. Sedang Termeh, gadis yang berusia 11 tahun, namun sebenarnya dia lebih dewasa daripada yang dipikirkan orang sekitarnya, gadis yang mengerti benar orang tuanya. Setiap pemain memiliki porsi yang pas untuk mengembangkan karakter mereka masing-masing.

Watch it, and you neva dispointed..huahehauahe


Written & Images by HarleQueen @MovieZone

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms