Cerita di mulai dari wawancara stasiun Tv kepada Pimpinan masing2 hotel, diantaranya Hotel Ritz Carlton, Marriot dan lain-lainnya tentang kesuksesan mereka dalam mengelola Bisnis.
“Disini???” ucap manajer Oh “Oh, Ya” kata wartawan… “Apa disini oke???” Kembali manajer Oh bertanya… “Kerja yang bagus. Satu,dua, tiga” wartawan mulai menghitung. “Sekarang???” Kata manajer Oh “Ya, sekarang”. Ucap wartawan
Sambil tergagap2 manajer Oh mulai berbicara “Hotel Seol kita”,ahhhhh, kembali diulangnya “Untuk menggambarkan Hotel Seol” “Hey,hey diam, Mana Manajer Shu???”Tanya Manajer Oh dengan nada marah “Dia ke atas untuk mengundang Tamu VIP ke acara. Dia akan segera datang, tenang saja…” ucap temannya “Aku tidak bisa melakukannya, panggil manajer shu. Hey, Panggil Suh Jin-young!!!”teriak manajer oh
EPISODE 1
Terlihat seorang wanita berlari Tergesa-gesa dan menabrak sesorang, sepertinya dia datang terlambat.Sesampainya di ruang ganti, dia mulai menyapa teman2nya dan kemudian mengganti pakaiannya. Tiba2 radionya berbunyi:“Halo, Manajer Suh, kau dibutuhkan di ruang perjamuan”. “Aku mengerti, beri aku lima menit” kata manajer Suh. ” Ini penting, Manajer Oh sedang panik”. “Katakan aku pingsan”.ucap manajer Suh
Setelah mengganti pakaiaannya dan gosok gigi dia mulai berlarian lagi. Radio kembali berbunyi:
“Manajer Suh”panggil temannya, “Katakan padanya aku sudah meninggal”ucap manajer suh “Dia tidak ingin yang lain selain bertemu denganmu” “Katakan padanya aku sangat tersentuh dan kembali hidup” jawab manajer Suh sambil tertawa
Sementara itu di ruangan yang lain terlihat seorang pria sedang menerima telepon dari tamu hotel yang menanyakan apakah hamburger bisa diantarkan ke kamarnya karena anaknya sangat menginginkan hamburger. Telepon kembali berbunyi dan tamu lain pun menanyakan tentang telur yang telah dipesannya dari tadi dan belum diantarkan. “Mana telur untuk kamar 1612?” tanya kepala layanan kamar “Tabung gasnya rusak pak” “klo begitu Cepat lari ke dapur dan goreng disana”
Di dapur para koki sedang sibuk memasak karena ada acara ulang tahun Hotel yang ke-30. Kepala koki mengalihkan pandangannya ke arah koki junior yang sedang sibuk mengangkat bahan makanan. Dan “PRANG”, piring beserta makanannya tumpah berserakan karena tersentuh oleh koki junior, dan gawatnya lagi semua makanan yang akan disajikan kepada para tamu undangan tidak ada lagi persediaan.
“Aku minta maaf, tanganku terpeleset” ucap koki muda merasa bersalah (kokinya seorang wanita), Kepala Koki bingung apa yang harus dilakukannya lagi, begitupun dengan koki2 lainnya. Kepala koki menyuruh koki yang lainnya untuk memeriksa persediaan asparagus, jamur dan menyuruh mereka membersihkan udang serta sayuran lagi. “hari ini makanan pembukanya adalah salmon segar, cepat pesan dua kotak salmon”, “ Ya, saya mengerti” ucap koki junior. “ Minta yang baru saja yang datang, katakan ini darurat” kepala koki kembali menambahkan perintah.
“Supervisor Lee” panggil kepala koki. “ Ya” jawab supervisor lee. “usir gadis itu keluar dari dapur ini”… Sontak semua kaget dan koki junior yang memecahkan piring tadi menangis dan berlari meninggalkan dapur. Sementara itu petugas dari layanan kamar datang untuk menggoreng telur. “ apa yang kau lakukan disini” tanya koki “ aku kesini untuk menggoreng telur, kompor layanan kamar sedang rusak” jawab petugas layanan kamar.
Selang beberapa menit, telur pun telah digoreng.Pelayan tersebut buru-buru membawanya kepada tamu dengan menggunakan lift. “ Tunggu sebentar” ucap seorang wanita yang hendak naik lift juga(sepertinya dia terlambat). Namun “ ah, sial”, dia berlari ke luar dari lift karena lupa mengisi daftar hadir. (Dasar ceroboh)….
Di tempat lain dua orang cleaning servis sedang membersihkan kamar para tamu. Dan terlihat seorang wanita yang sedang menggoyang2kan kakinya sambil bercermin. “ sudah berapa lama dia begitu?” tanya cleaning servis “ kurasa lebih dari 20 menit” jawab temannya “ dia diputusin” ucap cleaning servis lagi “ dia bahkan tidak punya pacar” jawab temannya lagi. Tiba2 wanita yang dibicarakan datang dan bergumam” ehm,ehm jangan lupa meninggalkan 4 bantal ekstra. Jika kau sudah selesaikan ranjangnya buka jendelanya” “ ya kami mengerti” ke dua cleaning servis menjawab bersamaan.
Radio pemanggilnya berbunyi “ manajer lee”, “ ya, ini aku manajer kamar tamu” jawab manajer lee. Manajer Lee terlihat tidak senang dan bertanya “ada apa?”… Ternyata itu suara manajer Suh Jin young yang mengeluh kepada manajer lee karena dia mendapat 6 keluhan dalam satu jam. Manajer Lee pura2 tidak mendengar dan mematikan lampu di ruangan tempatnya berada dan berkata “ aku tidak mendengar apapun, aku tidak bisa mendengarmu” dan menjauh dari radio pemanggil. Cleaning servis hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku manajer lee. Sementara itu Manajer Suh Jin young terus memanggil manajer Lee lewat radio pemanggil, sampai jengkelnya dia pun berteriak2 “ manajer Lee Sun jong”…
Manajer Suh Jin young melihat seorang lelaki yang sedang membantu tamu menunjukkan jalan ke kamar mandi dan lupa kalau dia sedang marah2. “Pak biar saya bantu” ucap manajer Suh jin young, “tidak usah” ucap bapak itu dan kemudian kembali berbicara kepada tamu “ aku akan tunggu disini dan mengawalmu ke kedai kopi”. Terima kasih, kau orang yang baik. Apa kau pegawai disini?” tanya tamu itu… Bapak itu hanya bisa tersenyum dan tahu nggak chingu bapak itu ternyata adalah direktur Hotel Seoul(President Choi). [Baik banget ya, sudah jadi Direktur tapi masih turun tangan juga melayani para tamu]
Di tempat parkir terlihat seorang pria sedang turun dari mobilnya dan kemudian melemparkan kunci mobilnya kepada petugas hotel untuk diparkirkan (lagaknya kayak anak Bos saja, hehehe. Dan ternyata benar dia adalah anak pemilik Hotel Seoul) . Presiden Choi hanya bisa bersabar melihat tingkah laku anaknya yang berbuat sesukanya.
Di sebuah ruangan “Siapa yang merokok di dalam gedung, yang masuk ke dalam lobby seperti seorang tamu, terlambat, slebor dan terlebih lagi merokok di wilayah dilarang merokok. Kapan kau akan sadar?” ucap Direktur Choi dengan marah. “ maafkan aku ayah” jawab pria tersebut. “ jangan panggil aku ayah, panggil presiden choi” “ President Choi” ulang pria tersebut. “Jika kau membuat aku kesal lagi, uang saku dan gajimu akan kupotong” bentak presiden Choi dan kemudian meninggalkan anaknya seorang diri.
Seorang wanita terlihat sedang mengarahkan petugas dalam memasang papan pengumuman, dan memangil temannya lewat radio pemanggil agar menyalakan lampu dan mulai bersiap2. “Siapkan”perintah orang yang dipanggil tadi, dan semua orang terlihat mengatur taplak meja, bunga, piring, sendok dan garpu. Prang, terdengar suara gelas yang terjatuh dan manajer yang lagi bertugas berkata” kau melipat 200 serbet sebelum pulang”.(kasihan dikasih hukuman)
Ny Choi masuk ke ruangan suaminya President Choi dan bertanya kenapa suaminya belum bersiap2. Dia mulai memilihkan pakaian yang tepat untuk sang suami dan merasa heran dengan sikap sang suami. “ ada apa denganmu?” tanya nyonya Choi. “ Aku pikir Yong Jae akan berubah kalau aku beri dia pekerjaan, tapi ternyata tidak” jawab president Choi.” suamiku ini baru 3 bulan, beri dia kesempatan jangan menekan dia terus, kau memperlakukan pegawaimu seperti anakmu sendiri, jadi kenapa memperlakukan anak kandungmu sendiri dengan berbeda. “ aku tidak tahu dimana otaknya” direktur choi kembali menambahkan. “ cukup president Choi, hari ini hari ulang tahun hotel kita ayo tersenyumlah” ucap nyonya choi. Namun direktur Choi tetap diam dan memperbaiki dasinya. Melihat hal itu nyonya choi kembali berkata” senyum kataku, kau bilang pegawai hotel hanya berhak untuk tersenyum”… direktur Choi hanya terdiam sambil memandangi wajah istrinya.
Manajer Suh Jin young mengatakan kepada temannya agar mengawal tamu ke dalam ruangan dan memperingatkan agar Tuan Park dan Presiden Choi tidak bertemu. “apakah pintunya sudah bisa dibuka”tanya manajer suh jin young “tapi makanannya belum keluar” jawab temannya. “Apa?” manajer Suh Jin Young kaget.
Manajer Suh jin young berlari ke dapur dan bertanya kenapa makanannya belum siap. Kepala koki bukannya menjawab malah bertanya kepada koki junior apa semuanya sudah siap. Manajer Suh Jin Young kembali bertanya dan mulai khawatir karena acara akan dimulai 15 menit lagi dan para tamu akan segera datang. “ apa kau tidak menyajikan makanan “ teriak manajer Suh jin young. Kepala koki yang merasa pusing dengan celotehan manajer Su jin young membanting pisau tepat di depan manajer Suh jin young dan hal itu membuat koki yang lain dan manajer Suh jin young kaget. “ kau meludah pada makanan” teriak kepala koki, spontan hal itu membuat manajer Suh jin young menutup mulutnya dengan tangannya. “ Kita harus membiarkan tamu masuk 15 menit lebih awal, tidak peduli apapun harus sudah siap saat itu” ucap manajer Suh jin young dengan suara pelan dan kemudian meninggalkan kepala koki. “ kalian dengar itu, kita punya waktu 15 menit” perintah kepala koki.
Radio pemanggil manajer jin young berbunyi dan seseorang mengabarkan kepadanya kalau tamu akan segera tiba. “ darimana saja kau, kenapa pintunya belum dibuka?” tanya temannya “ makanan belum siap dan dapur mengatakan kalau kita harus menunggu 10 menit” jawab manajer jin young dengan panik. “President Choi telah tiba, buka pintu” teriak teman jin young kepada anak buahnya. Nyonya Choi bertanya kepada jin young kenapa membiarkan tamu berdiri di luar. “ maaf nyonya salmonnya terlambat datang” jawab manajer jin young.
Sementara itu di dapur makanan telah masak dan siap untuk disajikan, namun tiba2 terjadi insiden kebocoran gas yang menyebabkan tangan kepala koki menjadi terluka. Kepala koki berkata “tidak usah mengkhawatirkan aku, bawa saja makanannya sekarang”.
Tuan Park terlihat menaiki tangga bersama putrinya dan berjalan ke arah pesta. Dia bertemu Presiden Choi dan mengucapkan selamat dan berkata “ini sudah ulang tahun ke-30 dan bagaimana rasanya berada dalam bisnis hotel selama ini” kemudian dia tertawa dan melanjutkan kembali perkataannya” aku minta maaf, ini hanya lelucon”… President Choi tidak memperdulikan perkataan tuan park dan mengarahkan pandangannya kepada anak tuan park yang bernama yun hee dan mengucapkan terima kasih telah datang.
Makanan telah siap dan manajer jin young berteriak kepada temannya untuk membuka pintu. Semua tamu dan president Choi memasuki ruangan perjamuan. Para pegawai hotel mempersilahkan para tamu duduk di tempat yang telah disediakan. President choi memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang telah datang.
Sementara itu kepala koki beristirahat di ruangannya sambil memandangi foto dirinya dengan seseorang saat memancing dan berkata”jangan tertawa bung,karena kau lari aku sekarat disini”. Manajer Suh Jin young berlari ke arah koki Noh dan menanyakan keadaannya yang terkena gas. “ aku tidak apa-apa, ini adalah tempat perang dan bagaimana keadaan di atas?” “sangat baik” jawab manajer jin young. Pandangannya beralih ke arah foto yang sedari tadi dilihat oleh koki Noh. “apa kau masih berhubungan dengannya?apa dia meneleponmu? Tanya koki Noh. Manajer Jin young tidak menjawab dan membuat Koki Noh berteriak kepadanya “Jin Young” “Apa?” jawab Jin young “maksudku han tae jun” tanya koki Noh. “Aku harus pergi, aku kembali nanti” jawab jin young dan kemudian meninggalkan Koki Noh sendirian.
Yun hee(anak tuan Park) kabur dari pesta secara diam2, namun sayang ketahuan oleh pengawalnya. Dia berusaha bersembunyi dan masuk di salah satu ruangan yang ternyata di dalamnya ada yong jae(anak president Choi). “siapa kau?” tanya yong jae “aku tersesat, bisa kau tunjukkan dimana jalan keluarnya?”.
Yong jae menunjukkan jalan ke luar dari hotel dan mengantarkan yun he ke tempat tujuannya menggunakan mobilnya. Tiba2 telepon Yun hee berdering dan ternyata yang menelepon adalah ayahnya. Yun hee hanya bisa berbohong dan mengatakan kalau dia ke perpustakaan. Hal itu membuat ayahnya sedikit tenang dan berkata” lain kali kalau kau mau pergi beritahu kepadaku” dan menutup teleponnya. Ayahnya bergumam” untung dia tidak seperti ibunya” dan kemudian menendang kaki anak buahnya yang tidak bisa menjaga Yun hee.
Mobil pun berhenti di depan sebuah toko. Yong jae heran karena yun hee berkata kepada ayahnya jika dia mau ke perpustakaan. “ Hey, tunggu dulu” panggil yong jae “ ada apa, kau mau uang karena telah mengantarku?” tanya yun hee “ ah tidak, elak yong jae “ini adalah takdir,ini memalukan jika harus berpisah seperti ini, aku Choi Yong jae dan kau?”tanya yong jae “ aku bukan siapa2” jawab yun hee lalu pergi meninggalkan yong jae yang masih terpesona dengan yun hee. Sementara itu didalam toko yun hee terus digoda oleh temannya “dia menyukaimu”, “ah tidak, dia hanya mengantarku, pria seperti itu mudah ditebak, sudah jangan melihat ke luar lagi” ucap yun hee.
Jin Young masuk ke dalam kamar dan memandangi foto beberapa tahun yang lalu. Dia kemudian menelepon seseorang tapi sayangnya dijawab oleh mesin penerima telepon. “halo,halo,halo… ini jin young, Suh jin Young, angkat teleponnya, hey Manajer han kau kadang meneleponku, kau pergi tanpa diriku jadi kau senang, kau begitu sukanya pada Las Vegas”.
Mesin penjawab telepon dimatikan oleh seseorang yang sedang mengacak2 barang di rumah tempat jin young menelepon, kelihatannya dia sedang mencari sesuatu. Dia mengacak setiap sudut ruangan hingga akhirnya menemukan yang dicarinya berada di dalam kaleng yang ditempatkan di kulkas(ternyata yang dicarinya itu uang). Dia pun berlari keluar rumah .
Wah, ada cowok tampan yang sedang naik mobil berwarna merah menuju suatu tempat(ternyata dia Han Tae Jun,orang yang ditelepon jin young). Sesampainya di tempat tersebut dia melepas jas yang dipakainya dan mulai melayani pesanan pembeli(dia kerja di Bar).
Sesampainya di rumah dia heran melihat rumahnya berantakan dan memangil nama Jenny. Tae jun mendapati kaleng tempat penyimpanan uangnya telah kosong. Han tae jun hanya bisa menghela napas dan masuk ke dalam kamar.Dia mendengar pesan dari mesin penjawab dan hanya bisa tersenyum mendengar suara jin young marah2. Tae jun memandangi fotonya bersama dengan jin young saat bekerja di hotel(lucu ya fotonya, mereka saling lirik)…
President Choi datang melihat2 tempat lokasi proyek pembangunan hotel. Setelah dari Proyek President Choi berjalan sendirian di taman dan melihat Jin young duduk sendirian dan tertidur. President hanya tersenyum melihatnya. Begitu jin young bangun dia kaget melihat president sudah berada di depannya. “tidak apa2 aku ingin istirahat juga” ucap president choi dan duduk di samping jin young. “apa kau masih berhubungan dengan tae jun?”tanya president choi “tidak,aku belum mendengar kabar darinya” jawab jin young”aku harusnya tidak membiarkannya pergi seperti itu,dia pasti sangat terluka” sesal president choi”dia harus mengerti, itu bukan salah siapa2,dia tidak ada pilihan lain selain pergi,dan kau tidak bisa hentikan dia” ucap jin young yang mencoba menghibur direktur choi”kita harusnya teruskan yang dia rencanakan” tambah president choi “sudah berjalan baik sekarang president”,”kita butuh han tae jun berada disini agar semuanya berjalan dengan lancar, ucap president sambil berpikir dan melanjutkan perkataannya “apa kau akan bermalas2an dengan pekerjaan?? “maaf,aku pergi pak” jawab jin young sambil tertawa.
Tuan park datang menemui president Choi dan menanyakan kembali tentang tawarannya untuk membeli hotel Seoul. President Choi tetap bersikeras tidak mau menjual hotelnya.Tuan Park memandangi president choi dan berkata”konstruksi melambungkan budget sampai 2,5 juta, aku minta maaf tapi tidak akan ada yang meminjamkan dana untuk hotel seoul sekarang,dan jika aku inginkan aku bisa mendepositkan surat berharga ini”. “Apa, jaga mulutmu” bentak president choi”aku beritahu untuk berhenti berharap dan istirahatlah president,jika kau berharap melawanku harusnya kau tahu ini yang akan terjadi”,”kau pria kejam”ucap president choi dengan penuh kemarahan sambil memegang dadanya yang kesakitan”telepon aku jika kau berubah pikiran tapi jangan terlalu lama”ucap Tuan park dan pergi meninggalkan president Choi yang kesakitan.
President Choi meminum obat dan rasa sakit di dadanya mulai berkurang. Dia kemudian melihat rekaman presentasi dan surat pengunduran han tae jun.President Choi merobek surat pengunduran tae jun dan menulis di sebuah kertas”Panggil dia kembali dari Amerika”. Ny Choi datang membawakan makanan untuk suaminya dan kaget mendapati suaminya telah meninggal dunia.:(
Keesokan harinya di tempat pemakaman semua karyawan berkumpul memberi penghormatan terakhir kepada mendiang president Choi. Tuan Park pun datang di pemakaman direktur Choi dan meminta kepada Nyonya Choi untuk menjual hotelnya(nggak punya hati kali ya tuan Park ini).
Sementara itu di ruangan lain terlihat manajer Lee yang menangis karena merasa kehilangan sosok president Choi. Manajer lee menyarankan kepada Koki Noh agar menggunakan pita hitam.”Ini mungkin sebuah Hotel, tapi seseorang yang sudah seperti ayah dan saudara telah meninggal,kita tidak bisa berjalan seperti tidak ada yang terjadi” ucap koki Noh dengan nada sedih. Pintu terbuka dan muncullah Manajer Oh yang bertanya dengan marah siapa yang menyuruh para staff menggunakan pita hitam. Tiba2 seorang koki berdiri dan menantang manajer Oh, perkelahian pun tak bisa dielakkan.”Hentikan,kita semua sedang sedih, mengapa kau datang mengacau” teriak manajer Lee “aku yang buat keputusan disini,jangan ada yang tidak hormat kepadaku” ucap Manajer Oh dengan penuh kemarahan.
Nyonya Choi menerima surat pengunduran diri dari kepala manajer(ternyata dia berkhianat dan bekerjasama dengan Tuan Park). Sementara itu di luar ruangan para pemegang saham ingin bertemu dengan Nyonya Choi untuk membicarakan Saham mereka yang berada di hotel Seoul.”aku tidak mengetahui tentang bisnis perhotelan,yang kutahu suamiku sangat mencintai hotel ini,hotel ini adalah hidupnya” ucap Nyonya choi yang masih sedih akan kepergian suaminya.”aku mengerti perasaanmu nyonya choi,tapi kau tidak bisa berbisnis hanya berdasarkan rasa kasihan” ucap salah satu pemegang saham”kami akan membawa manajer yang berkepentingan kepada dewan”ucap nyonya Choi, namun pemegang saham yang lain mengatakan”siapa yang mau mengunjungi hotel yang sedang jatuh,apa kau tidak ada tenggang rasa”,”siapa yang bilang hotel kami sedang jatuh,hotel kami masih baik2 saja,aku merencanakan utk melanjutkan apa yang ditinggalkan suamiku sebagai wasiatnya” tegas Nyonya Choi.
Jin young sekarang duduk di hadapan Nyonya Choi,dia terlihat kaget melihat nyonya choi merokok. Nyonya Choi menjelaskan kalau dia tidak bisa berhenti merokok padahal dia telah berjanji kepada almarhum suaminya untuk tidak merokok lagi. Nyonya Choi memberikan map yang berisi pesan dari direktur Choi kepada jin young. Nyonya Choi menyuruh jin young ke las vegas untuk menemui han tae jun dan membawanya kembali ke Seoul. Jin young bingung apa yang harus dilakukannya???
Sementara itu di tempat lain tuan park bermain golf bersama mantan kepala manajer hotel Seoul dan mulai berbincang2 tentang pengambilalihan hotel Seoul.”Pengambilalihan tidak mudah,itu akan menjadi kacau,apa jalan keluarnya? Tanya Tuan park kepada asistennya begitu sampai di ruangan kerjanya.”kita butuh ahli dalam manajer dan akusisi” jawab asistennya”carilah professional, aku akan bayar berapa saja” ucap Tuan Park. Asistennya kemudian meperlihatkan data seseorang yang dalam waktu 3 tahun telah berhasil memenangkan 9 kasus,lulusan Harvard university dan bekerja di firma wall strett, berbakat dan punya banyak koneksi,ditambah lagi dia orang korea namun sekarang dia sedang berada di Las vegas untuk menuntaskan sebuah kasus.
Dalam helicopter yang berada diatap gedung sedang duduk seorang pria yang asyik memainkan hp-nya. Mereka memasuki sebuah gedung yang ternyata adalah penjara. Siapa pria tersebut dan apa yang dilakukannya di Penjara??? Tunggu kelanjutannya di episode 2…
Penulis : Asri dan Dewi Cendrillon
Editor: Apni Viyandari
2 comments:
Apni,padhl q gak ikut buat sinop ato edit gmbar lho apni,
Cuman dewi bersikeras buat ngeposin diblog q jg..q blang nunggu epsde 2 dulu..
Berasa tak enak..
;(
g apa2 asri,,.... :)
Post a Comment