Summer Movie - May

Summer Movie - May

Thursday 3 February 2011

[Sinopsis] Drama Sign 1 Part 3

[Sinopsis] Drama Sign 1 Part 1
[Sinopsis] Drama Sign 1 part 2




Akhirnya tiba juga dimana jenazah Seo Yoon Hyung akan akan diotopsi, kematian Yoon Hyung sendiri merupakan kejutan besar bagi publik. Sedangkan di markas NFS dimana jenazah Yoon Hyung akan diotopsi dilakukan segala sesuatu persiapan, termasuk Dr. Yoon Jin Hoon.

Saat dr. Jin Hoon sedang melakukan persiapan untuk pengotopsian, tiba-tiba muncul Prof. Myung Han dihadapan Dr. Jin Hoon. dan Dr. Jin Hoon sedikit terkejut dan tidak senang akan kedatangan prof. Myung Han. "Anda akan melakukan pengotopsian hari ini?" tanya Dr. Jin Hoon. "Anda tidak bertanya kasus apa yang saya tangani?" balas Prof. Myung Han. "Kasus apa?" tanya Dr. Jin Hoon dengan sedikit curiga. Kasus Seo Yoon Hyung jawabannya. Lalu Prof. Myung Han memperkanalkan Dr. Joo In Hyuk yang akan membantunya dalam pengotopsian. Dr. Jin Hoon masih berdiam diri, belum beraksi. Lantas Prof. Myung Han berlalu sambil menepuk pundak Jin Hoon dengan nada meremehkan.
Sementara itu Jaksa penuntut Woo Jung Jin menemui Direktur NFS di ruangannya. Direktur NFS berujar seharusnya otopsi Yoon Hyung tanggungjawab NFS. Jaksa Woo Jung Jin beralasan autopsi harus dipercayakan oleh Jaksa penuntut umum dan dia yang akan bertanggungjawab untuk kasus ini.
Tiba-tiba Dr. Jin Hoon datang keruangan dan menyeret Jaksa Jung Jin keluar ruangan.



Dr. Jin Hoon tidak dapat menahan emosi karena kasus yang seharusnya dia tangani dilimpahkan kepada orang lain begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu dan itu semua Jung Jin yang bertanggungjawab. Dan Jin Hoon lebih marah lagi karena Prof. Lee Myung Han lah yang menggantikan dirinya. "Untuk mencapai tujuannya, Prof. Lee Myung Han akan melakukan segala cara!" kata Jin Hoon penuh emosi. "Tidak, dibandingkan pemeriksa medis di NFS, dia profesor yang terkenal dan dia profesor analis forensik!" bantah Jung Jin dan dia beralasan daripada memilih pemeriksa medis yang biasa saja di NFS, Jung Jin lebih memilih profesor Myung Han yang memiliki reputasi yang baik."Siapa yang memberi perintah?" hardik Jin Hoon. Rupanya Jin Hoon tahu ada orang yang berpengaruh dibalik kasus ini.

"Dimatamu aku selalu seorang kekasih yang tidak peduli pada apapun, jangan memandang aku seperti dulu lagi. Aku adalah Jaksa penuntut umum yang bertanggung jawab akan kasus ini!" kata Jung Jin tak kalah emosi."Pasti sangat menyenangkan menusuk dari belakang, hah? kau selalu begini, melakukan sesuka hatimu. Tapi tidak kali ini!" tegas Jin Hoon. "Sunbae, kau pun begitu, setiap kali aku ingin mengatakan sesuatu apakah kau pernah mendengarkan aku. Tinggalkan kasus ini!". Dan Jin Hoon pun dengan tegas menolaknya.
dr. Jin Hoon berdiri dan memikirkan sesuatu di depan tempat penyimpanan mayat. Dan Dr. Jin Hoon pun telah memutuskan sesuatu.


Semua persiapan telah selesai. Para staff yang ikut mengotopsian terkejut bahwa Dr. Jin Hoon telah digantikan dengan Prof. Myung Han. Jenazah Seo Yoon Hyung diambil dari ruang penyimpanan.

Dr. Myung Han siap untuk melakukan autopsi. Dia melalui ruang pensterilan sebelum masuk keruang autopsi.



Di ruang otopsi segalanya telah dipersiapkan, dan jenazah Seo Yoon Hyung pun siap untuk diotopsi. Sedang Jaksa Jung Jin beserta staff kejaksaan menyaksikan secara langsung diruang lain. Prof. Myung Hyung memeriksa dokumen dan memutuskan dia sendiri yang akan membuka penutup jenazah Yoon Hyung. Dan alangkah terkejutnya dia bahwa janazah yang ada didalam kantong mayat bukanlah Yoon Hyung tetapi telah ditukar.

Bukan saja Prof. Lee Myung Han yang syok dan terkejut, tetapi semua orang yang berada diruang otopsipun tak kalah terhenyak. Begitu juga Jaksa Jung Jin. "Yoon Jin Hoon, cari Yoon Jin Hoon!cepat pergi!!" perintah Prof. Myung Han penuh emosi.
[Flasback End]


Dengan langkah terburu-buru Dr. Jin Hoon menuju ruang otopsi yang lain dengan membawa janazah Seo Yoon Hyung.
"aahh..Dr. Yoon Jin hoon memang benar-benar gila!" kata salah satu dokter. "kali ini dia akan digantung!" dokter lain menimpali. Mereka mencari Dr. Jin Hoon sebelum dia mencapai ruang autopsi.
Sedang asisten Prof. Lee Myung Han beserta petugas keamanan NFS berusaha mencari Dr. Jin Hoon.

Dr. Jin Hoon mendorong jenazah Seo Yoon Hyung masih dengan langkah terburu-buru dilorong NFS, dan asisten Prof. Myung Han merasa mendengar suara suatu. (Suara berisik Jon Hoon). Sedangkan Go Da Kyung datang ke NFS tanpa mengetahui peristiwa yang sedang terjadi.
Secara tidak terduga, Jin Hoon menabrak Da Kyung yang baru saja sampai di NFS. "Minggir!" bentak Jin Hoon. "Bukannkah seharusnya kau minta maaf terlebih dahulu?!" kata Da Kyung tak kalah sengit. " Minggir. aku bilang jangan menghalangi jalanku!". "Tidak akan!". Mereka saling berteriak satu sama lain. Kehilangan kesabaran, Jin Hoon mendorong saja sehingga Da Kyung ikut serta terdorong.


Merasa kehabisan waktu karena takut petugas datang, maka Dr. Jin Hoon pun menyuruh Da Kyung untuk membuka pintu ruang autopsi dengan memberikan kartu identitas dia. Da Kyung yang masih belum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi hanya menurut saja karena Dr. Jin Hoon menyuruhnya dengan teriakannya. Pintu Autopsi terbuka dan seketika itu Dr. Jin Hoon kembali mendorong (Da Kyung masih tetap ikutan terdorong). Pintu tertutup tepat saat asisten Prof. Myung Han datang..(Huuffhh..hampir).
Jin Hoon menyalakan lampu ruangan, dan Da Kyung tersadar dia (terpaksa) ikut keruangan autopsi dengan Dr. Jin Hoon.
Prof. Lee Myung Han telah diberitahu bahwa Dr. Jin Hoon berada di ruang autopsi. Dia pun langsung menuju ke ruang autopsi. .
Dr. Jin Hoon mempersiapkan semua peralatan untuk melakukan autopsi. "Kau sudah menyelesaikan ilmu pathology* kan?" tanya Jin Hoon masih sibuk mempersiapkan peralatan autopsi. "Ya.." jawab Da Kyung masih sedikit kebingungan. " Kau pasti sudah banyak mengikuti autopsi bukan? Apa kau pernah membantu autopsi?". Jin Hoon melakukan interview singkat. "aku tidak pernah" jawaban Da Kyung untuk pertanyaan terakhir. Jin Hoon meminta Da Kyung untuk membantunya. Lalu Dr. Jin Hoon melihat Prof. Lee Myung Han telah tiba di ruang lain (ruang atas) yang antara ruang autopsi dan ruangan dimana Prof. Myung Han berada dipisahkan kaca tembus pandang dan kedap suara.
*pathology : ilmu penyakit
Prof. Myung Han melalui intercom telepon menghubungi Dr. Jin Hoon. "Segera hentikan" perintah Prof. Myung Han. "Aku tidak bisa". Lanjut Prof. Myung Han "dengarkan baik-baik, semua sudah berakhir bagi mu!" kata Prof. Myung bernada ancaman. Dr. Jin Hoon pun membanting telepon kelantai hingga hancur.
Prof. Lee Myung Han menyuruh untuk mengambil kunci induk ruang autopsi dimana Dr. Jin Hoon berada.


Dr. Jin Hoon tetap akan melanjutkan proses autopsi Seo Hyung Joon dan memberikan peralatan untuk Da Kyung. Dr. Jin Hoon meminta Da Kyung untuk membantunya. Akan tetapi Da Kyung yang masih ragu-ragu karena kurang percaya diri menolaknya. "Dengarkan baik-baik, jika kau pergi begitu saja. kau tidak bisa mendengar apa yang ingin dikatakan orang ini (Seo Hyung Joon-red). Kenapa dia mati? Bagaimana dia bisa berakhir disini. Tugas kita yaitu untuk mencari tahu. Bukan karena keserakahan pribadi, tekanan opini publik dan kesaksian publik. Bukan masalah desakan orang atau perintah, tidak bisa membiarkan kekacauan ini mempengaruhi kasus. Kita adalah lompatan terakhir untuk mengatahui bagaimana orang ini mati" kat Dr. Jin Hoon dengan serius. "Kita harus menyelesaikannya sebelum mereka menemukan kunci induknya. Aku tidak bisa melakukannya sendiri" Dr. Jin Hoon sedikit memohon. Da Kyung lalu memandang Seo Yoon Hyung yang terbujur kaku dimeja otopsi. "Aku akan melakukannya" kata Da Kyung akhirnya.
Keduanya sudah siap untuk melakukan proses autopsi. Sedang Prof. Myung Han yang menyaksikan dari ruang atas geram bercampur marah. "Tinggi badan sekitar 180cm, berat badan sekitar 75 kg, umur 22 tahun, tidak ada trauma yang terlihat". Dr. Jin Hoon memulai pemeriksaan awal kondisi mayat. "Autopsi dimulai".

Dr. Jin Hoon melakukan *laparotomy. "Sel darah bewarna hitam kecoklatan, darah mengalir naik. Pada umumnya, keadaan ini muncul ketika kematian karena sesak nafas atau kematian yang mendadak". Dr. Jin Hoon memotong jantung dan menyuruh Da Kyung menimbangnya.
*Laparotomy : lihat sinop Sign 1 Part 1


Prof. Myung Han hanya bisa menyaksikan aksi Dr. Jin Hoon dan Kyung. Dan Da Kyung memberitahukan bahwa berat jantung korban 350 gram (itu normal).
Sementara itu asisten prof. Myung Han meminta kunci induknya di bagian keamanan. Akan tetapi kepala keamanan menolak karena tanpa seizin Direktur NFS tidak diperbolehkan memberikan kunci induk kepada siapapun. Asisten prof. Myung Han tetap memaksa dan berusaha untuk mencari sendiri. Saat itulah Jaksa Woo Jung Jin datang. "Berikan kunci induk kepadanya" perintah Jaksa Jung Jin. Dan dia berkata bahwa dia adalah jaksa penuntut yang bertanggungjawab akan kasus ini. Kepala keamanan pun terpaksa memberikan kunci induk (sebenarnya master key tetapi dalam kamus artinya kunci maling, jadi aku pakai kata kunci induk saja).

Melalui tubuh, kehidupan seseorang bisa dilihat. Jantung cukup kuat dalam bertahan untuk melakukan aktifitas sehari-hari.Aku tidak mengerti, kenapa jantungnya bisa berhenti mendadak. Paru-paru dan hati juga normal. Tidak ada jejak dari alkohol dan rokok. Kemungkinan dia tidak makan dalam jangka waktu panjang karena lambungnya kosong. Walaupun dia mempunyai ecchymosis* dan mucous membrane hemorrhage* tetapi tidak cukup menyebabkan orang meninggal. kata Dr. Jin Hoon setelah melakukan pembedahan autopsi. Lantas Da Kyung pun menimpali "Hati, jantung dan pari-paru dalam keadaan normal, semua organ dalam kadaan normal, lantas apa penyebab kematiaanya?". Dr. Jin Hoon berfikir keras untuk menemukan jawabannnya.


*ecchymosis : memar
*mucous membrane hemorrhage : pendarahan pada selaput lendir.


Da Kyung pun terkejut karena Prof. Myung Han telah mendapatkan kunci induk dari Jaksa Jung Jin. Da Kyung menjadi panik. "Dokter! mereka akan membuka pintunya". Sedang Dr. Jin Hoon masih dalam keadaan tenang dan tetap berfikir apa penyebab kematiaanya. Prof. Myung Han pergi untuk membuka pintu ruang autopsi.

Dr. Jin Hoon melihat pada bibir Seo Yoon Hyung sedikit ada luka. Lalu Dr. Jin Hoon lebih dekat dan berfikir sejenak. "Dokter, apa yang kau lakukan?'' tanya Da Kyung yang masih panik. Lantas dia membedah (bukan menggorok ya.) sekitar tenggorokan (Trakea). Sedangkan Prof. Myung Han dan Jaksa Jung Jin menuju ke ruang autopsi.

Pintu terbuka, Prof. Myung Han beserta yang lain memasuki ruang autopsi. Da Kyung terkejut. dr. Jin Hoon tetap melakukan pembedahan. "Taruh pisau operasinya!" perintah Dr. Jin Hoon. "Aku yang akan melakukan autopsinya!". Dr. Jin Hoon seakan-akan tidak mendengarkan dan tetap melanjutkan operasinya. " Aku perintahkan, taruh pisau operasinya!" kata Prof. Myung Han penuh emosi.

"Autopsi dari kasus ini sudah berakhir" kata Dr. Jin Hoon sambil mengacungkan hasil temuannya yang berupa serat biru (ingat ya..serat biru,ntar jadi kunci kasus ini). " Tipe kamatiannya..jelas sebuah pembunuhan" tegas Dr. Jin Hoon.


Tobekontinyuuuu...

6 comments:

Unknown said...

Teruskan,hehehe.smgt ya buat sinopnya . . . ^^

Kireina Acie Ringo said...

mbakeviRF@ makasih ya mbaak..masih awam nie kalo masalah ngeblog..masih baru..hihihi

yaa said...

hahaha..kunci maling..
kunci serep kali mbak asri..
oh ya semangat yah..
lanjutkan..

Kireina Acie Ringo said...

yaa@ bansaaaaiiiiii..tengs ya dah kasih semangat..
gumawoo..

-TiYaN- said...

baca sinop sign sambil mikir,,bnyk istilah medisnya,,hehe

Kireina Acie Ringo said...

Tiyan@ kalo aku sebisa mungkin pakai penjelasan untuk istilah medisnya..
tp tidak semua karena keterbatasan pengetahuan..
heheh..miaan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms