Summer Movie - May

Summer Movie - May

Sunday, 13 March 2011

[Sinopsis] Hotelier episode 9

Lanjut lagi Drama Korea Hotelier Episode 9....




Sudah pukul 4 pagi namun Dong-Hyuk masih saja tidak bisa tidur. Dong-Hyuk kemudian menelepon Leo menyuruhnya bangun dan bersiap-siap. Dong-Hyuk dan Leo mulai sibuk mencari info tentang harga saham di pasaran. Waktu yang tersisa bagi mereka tinggal 14 menit lagi namun mereka belum berbuat apa-apa karena saham yang seharusnya dibeli sudah dijual ke orang lain. Dong-Hyuk bingung apa yang harus dilakukannya. Dia mulai berpikir. Dong-Hyuk teringat dengan Jakson pemilik Hotel di Las Vegas yang berhasil dibeli hotelnya oleh Dong-Hyuk. Rupanya Jakson yang sudah membeli semua saham di pasaran dan menginginkan agar hotelnya yang sudah dibeli Dong-Hyuk dikembalikan kepadanya. Dong-Hyuk menyuruh Leo menghubungi seseorang di LA untuk mencari tahu keberadaan Jakson.
Waktu yang tersisa bagi mereka tinggal 2 menit, seseorang yang bernama Eric menelepon Dong-Hyuk dan mengatakan jika mereka berhasil membeli saham Hotel Seoul sebesar 15% dan menggagalkan usaha Jakson yang mencoba menghalangi. Leo yang mendengarnya sangat senang.
Dong-Hyuk berdiri di Balkon dan menikmati pemandangan Alam di waktu pagi. Dong-Hyuk kemudian meminta kunci mobil dari Leo dan bergegas memacu mobilnya.
Jin-Young masih tertidur. Jin-Young merasa terganggu ketika teleponnya berbunyi “ya, ini manager lapangan yang bertugas Suh Jin-Young. Astaga……. anda Tuan Shin” ucap Jin-Young malas-malasan dan terbangun dari tidurnya begitu tahu jika Dong-Hyuk yang meneleponnya “maaf, saya sudah membangunkanmu,aku di luar apartemenmu sekarang” ucap Dong-Hyuk dan tersenyum senang “jadi aku pikir harus meneleponmu” tambah Dong-Hyuk “benarkah?ada masalah apa?” tanya Jin-Young penasaran “ya?aku harus mandi dulu mungkin sekitar 15 menit…. Ya?baiklah 5 menit lagi aku akan turun” jawab Jin-Young menutup telepon dan bergegas mandi.
Jin Young berlarian ke luar apartemen takut jika Dong-Hyuk terlalu lama menunggunya. “kita akan pergi kemana?” tanya Jin-Young, namun Dong-Hyuk hanya tersenyum dan menyuruh Jin-Young masuk ke dalam mobil.
Dong-Hyuk mengajak Jin-Young ke sebuah gereja. Jin-Young heran kenapa Dong-Hyuk membawanya ke gereja”kenapa kau bawa aku kesini?” tanya Jin-Young. Dong-Hyuk menyuruhnya diam kemudian menggenggam tangannya dan mengajaknya duduk. Dong-Hyuk mulai menutup mata dan berdoa, Jin-Young mengikuti apa yang dilakukan Dong-Hyuk. “sebenarnya aku kesini ingin membuat sebuah pengakuan” ucap Dong-Hyuk pelan “pengakuan apa?” tanya Jin-Young dan terus menguap “pasar saham tutup jam 3.sehari di pasar saham sama halnya dengan sehari di medan perang. Hanya dengan ke tempat inilah dan duduk diam bisa membuatku lebih tenang.aku kadang ketiduran…………..” ucapan Dong-Hyuk terputus karena Jin-Young tiba-tiba tertidur dan bersandar di bahunya.
Dong-Hyuk tersenyum melihat Jin-Young. Dong-Hyuk membelai rambut Jin-Young dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Dong-Hyuk menatap wajah Jin-Young dan mencium keningnya. (so sweet……..).
Han Tae-Jun berbincang-bincang dengan Manager Yu dan salah satu manager hotel tentang pinjaman dari bank. Hotel Seoul harus meminjam uang dari Bank agar dapat membayar gaji pegawai dan tambahan modal untuk proses rekonstruksi. Supervisor lee tiba-tiba datang dan ingin berbicara sesuatu dengan Han tae-Jun “manager Han, aku ingin memberitahu anda sesuatu tapi tidak disini” ucap Supervisor Lee. Supervisor lee memberikan sebuah buku kepada manager Han dan hal itu mengundang kecurigaan dari manager Yu.
Dong-Hyuk dan Jin-Young masih di gereja. Hp Jin-Young berbunyi dan hal itu membuatnya terbangun. “ya, aku Suh Jin-Young… ada apa?aku libur hari ini…. Ya, rapat darurat.baiklah” ucap Jin-Young dan menutup teleponnya dengan wajah cemberut. “ada apa?apa harus kembali ke hotel?” tanya Dong-Hyuk “ya, sepertinya ada masalah darurat” jawab Jin-Young tersenyum “maaf, aku tidak mendengar pengakuanmu” tambah Jin-Young “lain kali saja” jawab Dong-Hyuk tersenyum “janji?” ucap Jin-Young dan melingkarkan jari kelingkingnya di jari Dong-Hyuk. Dong-Hyuk tersenyum.
Manager Lee Son-Jung sedang sibuk memilih parfum yang akan dipakainya ketika Han Tae-Jun masuk ke ruangan manager. “oh, manager Han, ada apa kau kesini?” “apa anda melihat manager Oh?” tanya Han Tae-Jun “tidak” jawab Son-Jung “tolong suruh dia ke ruanganku jika bertemu dengannya” ucap Tae-Jun. “baiklah, apa kau tahu jika hari ini ulang tahun Jin-Young?mereka membuatkannya pesta kejutan dan mengundangku,aku sebenarnya tidak ingin datang tapi tidak enak”ucap Son-Jung tertunduk. “apa kau akan datang?” tanya Son-Jung antusias “oh, ya….” jawab Tae-Jun “aku bisa datang denganmu jika kau merasa malu, kurasa kita harus menghiburnya setelah kejadian kemarin” ucap Son-Jung “oh, tentu jika ada hal darurat”jawab Tae-Jun dan pergi. Son-Jung yang mendengarnya sangat senang dan kembali memilih parfum yang cocok untuknya.
Manager Oh masuk ke ruangan Manager Han. “oh, Manager Oh silahkan duduk” ucap Tae-Jun “aku ingin bertanya Sesuatu denganmu, ada yang aneh dengan persediaan anggur-anggur kita.kelihatannya ada yang tidak cocok antara penjualan dan jumlah stok”tambah Tae-Jun “jadi?” tanya Manager Oh “berarti ada seseorang yang sudah memanipulasi jumlahnya, kau harus mengerti” jawab Tae-Jun dan melihat ke arah Manager Oh seakan-akan manager Oh lah yang bertanggung jawab atas ketidaksesuaian jumlah anggur. “apa yang kau katakan, apa kau menuduhku?” tanya Manager Oh santai “oh tidak” jawab Tae-Jun “kau katakan aku yang memanipulasi bukunya?” tanya Manager Oh lagi dengan nada yang lebih tinggi “biar aku jelaskan padamu Manager Oh, aku sangat senang bisa bekerja denganmu yang sudah berpengalaman dalam usaha untuk membuat Hotel seoul menjadi Hotel yang terbaik di Korea. Jika kita tidak bisa memecahkan maslah yang kecil bagaimana kita bisa memecahkan masalah yang besar.jangan lupa aku mengawasimu” jawab Tae-Jun berusaha tenang “jadi kau mengancamku?” teriak Manager Oh “tidak, aku hanya memperingatkanmu” jawab Tae-Jun. Manager Oh sangat marah mendengar ucapan Han Tae-Jun, dia memutuskan pergi meninggalkan Han Tae-Jun.
Manager Oh menyuruh Manager Yu mencari tahu tentang Kim Yun-Hee dan ada hubungan apa antara Han Tae-Jun dengan Kim Yun-Hee.
Rapat darurat dimulai dan Manager Han Tae-Jun yang memimpin rapat kali ini. Tae-Jun meminta kepada para manager untuk berusaha lebih keras lagi karena beberapa bulan belakangan ini penjualan terus menurun terutama di bagian makanan yang menjadi tanggung jawab Manager Yu. Manager Oh yang masih kesal dengan Manager Han Tae-Jun tiba-tiba berdiri dan hendak meninggalkan rapat. “tolong anda tetap duduk Manager Oh” ucap Han Tae-Jun “aku tidak mau duduk disini dan mendengarkan omong kosongmu” jawab Manager Oh dan berjalan pergi diikuti dengan Manager Yu, pengikut setianya.
Jin-Young terus saja menguap begitu sampai di ruang manager. “aku pikir, kau pasti begadang semalaman” ucap Son-Jung “terima kasih untuk perhatianmu” jawab Jin-Young tertawa “tentu saja aku perduli padamu, pulanglah dan istirahat” ucap Son-Jung. “baiklah, aku pulang dulu” jawab Jin-Young dan meninggalkan Son-Jung sendirian. Manager Oh masuk dan mulai menggangu Son-Jung yang asyik membaca majalah “ada apa?” tanya Son-Jung cuek “kenapa dia bersikap seperti itu, kita harus bersatu menentangnya. Jika kita biarkan dia seperti itu, Hotel kita akan seperti perahu patah yang terapung di lautan berbadai” jawab Manager Oh berusaha meyakinkan Manager Son-Jung. Tapi pada dasarnya Son-Jung sangat suka dengan Han Tae-Jun, dia menolak mentah-mentah ajakan Manager Oh. “apa yang anda ketahui, kita kekurangan dana sekarang bahkan mungkin gaji kita akan tertunda dibayarkan” ucap manager Oh “apa maksudmu?gaji?” tanya Son-Jung penasaran.

Suruhan Tuan park datang mencari Kim Yun-Hee. Manager Oh yang melihat tingkah laku mencurigakan datang mendekatinya, namun suruhan Tuan park segera pergi dan menghindar dari Manager Oh .
Hari ini, hari pertama Yun-Hee terjun langsung ke lapangan melayani para tamu . Yun-hee ditemani Mi-Hee dan diajarkan bagaimana cara melayani tamu dengan baik . Seorang tamu menanyakan apa mereka punya persediaan Soju, Yun-Hee dengan sigapnya menjawab “maaf tuan, saat ini kami tidak memiiki Soju tapi kami bisa mencarikannya untuk anda.di hotel kami ada beberapa jenis anggur dan bir.saya bisa merekomendasikan untuk anda jika anda ingin” ucap Yun-Hee sambil tersenyum. Mi-Hee sangat senang mendengarnya karena Yun-Hee sudah bisa melayani tamu dengan baik. Mi-Hee melaporkan hal tersebut kepada Manager Yu.
Saat Mi-Hee dan Manager Yu asyik berbincang-bincang suruhan Tuan Park datang menghampiri mereka. “bolehkah saya bertanya, apa disini ada karyawan baru yang bernama Kim Yun-Hee?” “anda dari mana tuan?” tanya Manager Yu “jawab saja ya atau tidak” jawab suruhan Tuan Park “maaf, aku harus tahu identitas anda sebelum memberitahu jawabannya” jawab Manager Yu tenang. Suruhan Tuan Park terdiam dan pandangannya terarah kepada seorang wanita yang sedang melayani tamu. Dia bergegas pergi dan tidak sengaja berpapasan lagi dengan Manager Oh. “siapa orang itu?” tanya Manager Oh penasaran “saya tidak tahu, orang itu terlihat aneh dan mencari salah satu staff kami, Kim Yun-Hee yang direkomendasikan GM” jawab Manager Yu dan menunjuk ke arah Kim Yun-Hee.



Tuan Park sangat marah mendapat laporan jika Yun-Hee bekerja sebagai pelayan di Hotel Seoul. Tuan Park bergegas ke hotel Seoul untuk melihat sendiri Yun-hee.
Manager Han Tae-Jun bertemu dengan Tuan Park di Lobby Hotel dan menyapanya. “halo, direktur Kim.saya Han Tae-Jun General Manager disini” “oh, aku sudah mendengarnya” jawab Tuan Park sinis “ada urusan apa anda disini?” tanya Tae-Jun. Manager Oh yang kebetulan berada di Lobby tidak sengaja melihat Tuan Park.
Manager Han Tae-Jun mengantar Tuan Park ke Restoran dan manager Yu dengan sigapnya mencarikan tempat duduk yang terbaik untuk Tuan park. Tuan Park mengarahkan pandangannya ke sekeliling untuk mencari keberadaan Yun-Hee. Tuan Park terdiam dan terlihat sangat marah melihat Yun-Hee menjadi pelayan, begitupun dengan Yun-Hee terlihat kaget dan ketakutan melihat ayahnya berada di Hotel Seoul. Yun-Hee bergegas pergi dan tidak sengaja menabrak temannya yang sedang membawa makanan. “maaf” ucap Yun-Hee ketakutan dan membantu temannya mengumpulkan makanan yang jatuh dan piring yang pecah.


Han Tae-Jun mendatangi Yun-hee dan menanyakan keadaannya. Yun-Hee merasa bersalah dan matanya mulai berkaca-kaca. Yun-Hee berlari ke balkon dan Han Tae-Jun mengikutinya. “apa anda baik-baik saja?” tanya Tae-Jun dan duduk disamping Yun-Hee. “gwaenchana” jawab Yun-hee sedih. Tae-Jun mengeluarkan sapu tangan dari dalam sakunya dan memberikannya kepada Yun-Hee. Yun-Hee mengambilnya dan mulai menghapus air matanya. “aku tak berguna dan bodoh.ini pertama kalinya aku mengerjakan sesuatu tanpa bantuan ayah.aku ingin melakukannya dengan baik dan menunjukkan kepadanya bahwa aku bisa” ucap Yun-Hee “jadi?” tanya Tae-Jun dan terus melihat Yun-Hee yang masih saja sedih “tapi, aku tidak percaya diri” jawab Yun-Hee “tidak apa-apa melakukan kesalahan, tapi anda jangan panik dan cobalah mengatasinya dengan benar.teruslah berlatih dan jangan menyerah.suatu hari anda dapat berdiri tegak di depan ayahmu” ucap Tae-Jun berusaha menyabarkan Yun-Hee “kau tidak tahu ayah” jawab Yun-hee “semua orang tua pasti ingin anaknya berhasil dan saat ini dia pasti mengkhawatirkanmu” ucap Tae-Jun.


Yun-Hee melihat ke arah Tae-Jun yang terus mengarahkan pandangannya ke depan, Yun-Hee bersandar dibahu Tae-Jun “hanya untuk satu menit, tolong biarkan aku bersandar di bahu anda” ucap Yun-hee dan mulai menutup matanya. Tae-Jun hanya terdiam dan membiarkan Yun-hee bersandar di bahunya. Tae-Jun sadar kalau sekarang Yun-Hee sedang bersedih dan membutuhkan seseorang untuk menguatkannya.


Yong-Jae berlari tergesa-gesa ke balkon begitu mendengar Yun-Hee mendapat masalah. Langkahnya terhenti melihat Yun-Hee dan tae-Jun duduk bersama di balkon. Yong-Jae segera bersembunyi melihat Tae-Jun dan Yun-hee berdiri. Yong-Jae sangat sedih melihat wanita yang dicintainya bersama namja lain yaitu Tae-Jun yang sudah dianggapnya seperti hyungnya sendiri. Yun-Hee kembali berdiri di balkon sendirian begitu Tae-Jun pergi dan tersenyum sambil memandangi sapu tangan Tae-Jun ditangannya, Yun-hee seperti mendapat semangat baru dari Tae-Jun. Yong-jae terus memandangi Yun-Hee dari kejauhan dan segera pergi, takut jika Yun-Hee sampai melihatnya.



Supervisor Lee dan Jenny asyik berbicara. Yong-jae terus berjalan dan tidak sengaja menabrak Jenny hingga terjatuh. “ya….” Teriak Jenny namun Yong-jae tidak memperdulikannya dan terus saja berjalan.
Tuan Park datang ke kamar Dong-Hyuk. “dimana Frank?”tanya Tuan Park kepada Leo. Leo berteriak memanggil Dong-Hyuk yang berada di kamar. Dong-Hyuk keluar dari kamar dan menyapa Tuan Park. “sebaiknya anda jangan sering-sering kemari” ucap Dong-Hyuk dan menyerahkan map kepada Tuan Park untuk dilihat. “aku sudah memblokir pembiayaan dana bulanan mereka, para karyawan mungkin tidak akan mendapat gaji untuk bulan ini” ucap Tuan Park terlihat sangat senang “Tuan park, sebaiknya anda memberitahu Bank untuk memeruskan pendanaan mereka” ucap Dong-Hyuk “kenapa?aku lakukan ini untuk membantumu” tanya Tuan Park heran “anda melakukan kesalahan besar. Apa anda suka sashimi?apa anda suka makan daging ikan mati?Hotel akan terlihat tidak baik jika gaji pegawai tidak terbayarkan, anda setuju?” jawab Dong-Hyuk mencoba memberi pengertian kepada Tuan park. “aku mengerti sekarang” ucap Tuan Park.
“Bos, kenapa kau berbohong?” tanya Leo begitu Tuan Park pergi “apa maksudmu?” jawab Dong-Hyuk “cerita ikan mati tentang pendanaan, tanpa pendanaan harga saham akan jatuh.apa hubungannya gaji staff dengan hal ini?Bos, saya ingat apa yang anda katakan sebelumnya. Saat kau terluka, kau tidak bisa menembak saat kau melihat ke mata mangsamu” jawab Leo. Dong-Hyuk terdiam mendengar ucapan leo dan pergi meninggalkan Leo.


Bel berbunyi. Jin-Young yang masih tertidur bangun dan melihat jam di atas meja ”astaga, siapa yang datang jam segini” keluh Jin-Young dan bangun untuk membuka pintu. “aku tidak pesan ini” ucap Jin-Young begitu melihat seseorang datang dan membawa bungkusan hadiah dan sebuket bunga. Jin-Young kaget karena begitu banyak bingkisan kado yang dibawa, dia kemudian melihat kartu dan nama pengirim yang mengirimkan begitu banyak kado kepadanya.


“Nona Jin-Young selamat ulang tahun.maaf aku tidak tahu berapa usiamu”.
Telepon berbunyi, Jin-Young bergegas mengangkatnya. “yomseo” ucap Jin-Young “kenapa kau mematikan ponselmu,aku kesulitan menemukan nomor rumahmu.kau suka hadiahnya?aku tidak tahu apa yang kau suka, jadi aku memilih hadiah asal-asalan saja” tanya Dong-Hyuk senang “aku menunggumu dibawah” tambah Dong-Hyuk “tapi…..” jawab Jin-Young “aku tidak ingin kau menghabiskan ulang tahunmu sendiri di rumah” ucap Dong-Hyuk dan menutup telepon. Jin-Young berlari kebalkon dan melihat ke bawah. Dong-Hyuk sudah berdiri dibawah dan tersenyum kepadanya.


“apa yang kau lakukan?” tanya Dong-Hyuk yang melihat Jin-Young membawa hadiah yang diberikan kepadanya dan membantu membereskan semua hadiah yang terjatuh akibat kecerobohan Jin-Young. “mianheyo, aku tidak bisa menerima hadiahnya, itu terlalu berlebihan untukku, tolong diambil kembali” pinta Jin-Young “apa yang harus aku lakukan dengan semua ini?” tanya Dong-Hyuk lagi sambil tersenyum “Tuan Dong-Hyuk aku tidak membutuhkan semua hadiah ini, makanan yang baik sudah cukup, lagipula aku belum makan siang” jawab Jin-Young dan membawa semua hadiah dan menaruhnya ke mobil Dong-Hyuk. Dong-Hyuk tertawa melihat sikap Jin-Young.



Jenny menelepon ke rumah namun tidak ada yang mengangkat. “telepon tidak diangkat, hp dimatikan, kemana perginya unnie?” gumam Jenny. Sementara itu Son-Jung sudah bersiap-siap dan menunggu Tae-Jun bersama-sama ke rumah Jin-Young.
“GM, kenapa anda masih ada disini?apa anda sudah lupa kalau hari ini ulang tahun Manager Suh?” tanya Mi-Hee ketika bertemu Tae-Jun ”ulang tahun?” tanya Tae-Jun “sudah tidak banyak waktu yang tersisa sebelum pukul 08.00” tambah Mi-Hee. Tae-Jun melihat jam tangannya “jam berapa tokonya tutup?” tanya Tae-Jun.
Son-Jung dengan sabarnya menunggu Tae-Jun datang dan bersama-sama ke pesta ulang tahun Jin-Young. Namun penantiannya sia-sia karena Tae-Jun yang sedang ditunggunya malah ke toko membelikan hadiah untuk Jin-Young.
Tae-Jun hampir saja tidak bisa membelikan kado untuk Jin-Young jika dia terlambat satu menit saja. “maaf tuan toko kami sudah mau tutup” ucap pelayan toko “tapi aku butuh sebuah cincin atau kalung sebagai hadiah” jawab Tae-Jun “apa untuk pacar anda?” tanya pelayan toko “ya” jawab Tae-Jun senang dan mulai melihat koleksi cincin dan kalung yang tersedia dan berjejer di etalase. Tae-Jun tersenyum dan menunjuk sebuah kalung.


Jin-Young terperanga melihat hadiah kalung dari Dong-Hyuk ”tolong jangan tolak yang ini juga” pinta Dong-Hyuk “aku sangat menyesal” ucap Jin-Young merasa bersalah karena menolak semua hadiah pemberian Dong-Hyuk kepadanya. Dong-Hyuk berdiri dari kursinya dan mengambil kalung kemudian memakaikan kalung ke leher Jin-Young. “aku tahu itu sangat cocok untukmu” ucap Dong-Hyuk begitu duduk kembali dan melihat kalung pemberiannya. “apa ini sungguh cantik?” tanya Jin-Young malu-malu. Dong-Hyuk mengangguk “apa aku boleh melihatnya di cermin?” tanya Jin-Young lagi “tentu saja” jawab Dong-Hyuk tersenyum. Jin-Young mengambil cermin dari dalam tasnya dan melihat kalung pemberian Dong-Hyuk untuknya “gumawo,tapi ini pasti sangat mahal”ucap Jin-Young “tidak, apa aku perlu memberikan tagihannya untukmu”. Jin-Young bertanya apa Dong-Hyuk sangat kaya.
Dong-Hyuk mulai menceritakan kisah hidupnya mulai dari bekerja di pompa bensin hingga menjadi seperti sekarang yang bekerja terus demi mendapatkan uang yang banyak. “tapi sekarang uang jadi pilihan keduaku sejak aku bertemu denganmu. Seorang bodoh yang hanya tahu dengan uang sekarang mulai terbuka mata hatinya untuk mengenal tentang cinta” ucap Dong-Hyuk “apa kau pernah punya pacar?” tanya Jin-Young “tidak pernah, bagaimana dengan nona Suh”jawab Dong-Hyuk tersenyum “aku menyukai seseorang dan memintanya menikah denganku, tapi setelah 3 tahun aku mulai mendapatkan jawabannya, dia bilang kita akan tetap sebagai rekan kerja saja sebagai sahabat baik dengan kata lain dia menolakku” jawab Jin-Young dengan raut muka sedih. “aku berusaha melupakannya tapi tetap tidak bisa, mianhae Tuan Dong-Hyuk aku belum siap membuka hatiku untuk orang lain”tambah Jin-Young “aku rasa kau hanya dibayang-bayangi oleh perasaan cintamu, aku akan menunggumu” ucap Dong-Hyuk.



Jenny, Koki Noh, Supervisor lee dan yang lainnya mulai bersiap-siap menyiapkan pesta kejutan ulang tahun bagi Jin-Young. Bel berbunyi, jenny dan yang lainnya panik dan mengira yang datang adalah Jin-Young. “ini aku” teriak Tae-Jun. Jenny dan yang lainnya kecewa karena mengira Jin-Young yang datang. “dimana manager Son-Jung?” tanya Mi-Hee.
Son-Jung terduduk di kursi dan menangis karena Tae-Jun tidak datang menjemputnya. Telepon berbunyi “yomseo, aku Lee Son-Jung” ucap Son-Jung sesenggukan “oh nona Son-Jung aku Han Tae-Jun, mianhae, aku terburu-buru keluar dan lupa jika kau menungguku” ucap Tae-Jun “kau melupakan aku, leherku sudah hampir mirip jerapah karena terus menunggumu, bagaimana kau bisa melupakan aku, eottoke?” tanya Son-Jung dan mulai menangis “aku tidak mau dengar permintaan maaf, bukankah kau pernah nonton Love Story, LOVES MEANS NEVER HAVING TO SAY YOU’RE SORRY”ucap Son-Jung kemudian menutup telepon.
Manager Oh yang sedaritadi berdiri dibelakang Son-Jung mulai menggodanya lagi dan mengira jika Son-Jung menangis karena tidak jadi menonton Film dengan namja yang disukainya.Hal itu semakin membuat Son-Jung sedih. Manager Oh yang merasa bersalah mengambil tissue dan memberikannya kepada Son-Jung, Son-Jung mengambilnya dan kembali menangis lagi. Manager Oh mengambil kursi dan duduk disamping Son-Jung.

Tae-Jun bingung dan merasa bersalah kepada Son-Jung. “minta maaflah besok pada Manager Lee besok” saran Koki Noh. Jung-Shik yang berdiri di balkon dan mendapat tugas mengawasi kedatangan Jin-Young berteriak “hey, manager Suh sudah datang, ayo cepat”.

Dong-Hyuk mengantar Jin-Young hingga di depan pintu rumah “terima kasih untuk hari ini” ucap Jin-Young “ini apartemenku” tambah Jin-Young “apa kau tidak mengajakku masuk dan minum teh?” tanya Dong-Hyuk “itu….. aku berbagi apartemen dengan orang lain, dia koki dari hotel kami dan tentu saja seorang gadis” jawab Jin-Young “aku hanya bercanda, aku hanya memastikan kau sampai di rumah dengan selamat” ucap Dong-Hyuk dan tertawa. Jin-Young meminta izin masuk ke dalam rumah dan tidak sengaja menjatuhkan kunci rumah yang dipegangnya. Jin-Young dan Dong-Hyuk memungutnya secara bersamaan, mereka saling berpandangan. Dong-Hyuk membukakan pintu untuk Jin-Young dan ikut masuk ke dalam rumah. Semua yang berada disitu terdiam.
BERSAMBUNG....... ^_^
http://www.smileycodes.info

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms