Jin Hoon masih tidak putus asa menyari titik terang lewat rekaman CCTV yang ada bersama Da Kyung. Berpuluh-puluh rekaman akan tetapi masih hasilnya masih nihil. Antara lelah dan dikejar waktu sebelum pengumuman hasil autopsi Prof. Myung Han keesokan harinya.
Tiba-tiba muncul bayangan wanita direkaman yang terlihat bukan staff yang berkepentingan diruangan. Seorang wanita yang gerak-geriknya mencurigakan. Seketikan Ji Hoon memeriksa peta gedung untuk mengetahui rute yang dilewati wanita misterius tersebut.
Jin Hoon meminta Da Kyung untuk menelusuri jalan yang memungkinkan untuk dilalui oleh wanita misterius itu. Melalui telepon genggam, Jin Hoon memberikan pengarahan kepada da Kyung.
Jin Hon : Setelah melakukan pembunuhan, ada kemungkinan sang pembunuh akan meninggalkan jejak dan barang bukti di TKP. Kita harus mengetahui rute jalan yang dilalui oleh dia untuk melarikan diri!
Jin Hoon memberiakan instruksi kemana Da Kyung harus pergi dan melangkah. Da Kyung sampai kepada rute yang dilalui oleh wanita itu.
Da Kyung sampai disebuah lorong yang terdapat pintu keluar diujungnya. Da Kyung membayangkan kepanikan para staff, dan seorang wanita berjalan tanpa menghiraukan sekitarnya. Tetap berjalan menuju kearah pintu. Da Kyung berjalan dan berkata kepada Jin Hoon ada sebuah pinte keluar.
Sebuah pintu yang menghubungkan gedung dengan area panggung konser.
Sementara itu Detektif Han Yi mengikuti manager grup dan ia memperhatikan dari jauh. Mulai mengerti alur kasus yang sedar terjadi. Kenapa seorang manager Grup yang mengatakan tidak mengatahui apa-apa bisa bertemu dengan orang penting seperti ini?
Da Kyung panik mengetahui bahwa kemungkinan wanita misterius itu saat itu masuk kedalam konser. Jin Hoon berusaha berfikir.
Da Kyung : Apa yang harus kita lakukan dokter? Saat konser mungkin dipenuhi 30ribu penonton. Dan ada beberapa pintu keluar.
Jin Hoon segera mencari rekaman lain, dan tampak sosok wanita misterius berjalan kearah parkir dan tidak membawa barang bukti bantal berwarna biru. Barang bukti telah lenyap, kemungkinan dia membuangnya dilapangan konser.
Det. Han Yi, mengkuti Jaksa Jang Min Suk. Saat Jaksa Jang Min Suk tersebut berbalik, dia tersenyum kepada Det. han Yi. Tiba-tiba datang segerombolan pria yang langsung memukul Det. Han Yi. Karena kalah jumlah maka Det. Han Yi tersungkur dengan penuh luka.
"Kau adalah Choi Han Yi seorang polisi kriminal bukan? Lulusan dari Akademi Kepolisian, masuk ke Kepolisian Kangnam bagian pengendalian obat terlarang, dalam kesatuan unit dikenal orang yang selalu menetang perintah, diturunkan dari jabatan, pemotongan gaji selama 6 bulan. tetap saja kau semborono dalam melangkah". Lantas Jaksa Jang Min Suk mengambil foto Seo Yoon Hyung yang bersama dengan seorang wanita. Det. Han Yi tidak berdaya.
"Perusahan Han Entertainment tidak akan berkembang begitu cepat, wanita itulah yang berada dibalik ini semua bukan?". Dan Det. Han Yi menatap dengan penuh kemarahan Jaksa Jang Min Suk yang barus saja pergi.
Da Kyung : Dokter! tidak ada disini. Sekarang jam 7, Konfrensi press sebentar lagi akan diadakan. Kita meyerah saja.
jin Hoon tidak mengindahkan perkataan Da Kyung, masih tetap mencari disetiap sudut.
"Aku tidak akan menyerah, dan aku akan membuktikan bahwa autopsiku benar!"
Tiba-tiba Da Kyung mengatakan bahwa CCTV tidak merekan jenis mobil yang dipakai oleh wanita misterius itu. "Kendaraan itu tidaklah murah! lantas kenapa!" teriak Jin Hoon penuh kejengkelan.
"bajunya juga terlihat mahal dan mobilnyapun demikian. Dia pasti gadis dari keluarga yang berada".
Jin Hoon mengerti maksud Da Kyung.
Seketika mereka langsung menuju ruang VIP. Mereka menuju pintu keluar yang langsung terhubung tempat parkir.
Da Kyung : Bukankah kau mengatakan bahwa cctv merekam dia tidak membawa bantal biru? Tidak, kecuali dia membuangnya kedalam tempat sampah!
Mendadak langkah mereka terhenti, dan kedua melihat tempat sampah yang berada dipojok.
Keduanya melesat kearah tempat pembuangan akhir. Dan betapa kecewanya mereka bahwa tempat tersebut telah kosong. Salah seorang petugas mengatakan bahwa sampah-sampah tesebut telah diangkut dan dibawa ketempat daur ulang. Jin Hoon tanpa pikir panjang menuju kemobilnya.
Langkag Da Kyung terhenti saat dia merasaka tetes hujan. Jin Hoon yang sebelum tidak mengetahui berteriak kepada Jin Hoon untuk cepat naik mobil. Da Kyung mulai menanggis.
"Dokter..ini sia-sia saja! Gen korban dan pembunuhnya akan hilang tersapu oleh hujan". Jin Hoon membanting pintu mobil dan merasa frustasi.
"Berkaitan dengan hasil autopsi Seo Yoon Hyung, telah ditemukan 0,23mg kalium sianida dalam lambung korban" Prof. Myung Han melanjutkan "Walaupun 0,23mg kalium sianida tidak menyebabkan kematian secara langsung, akan tetapi paru-paru Seo Yoon Hyung pernah terserang penyakit tuberkulosis maka menyebabkan kondisinya kurang baik, jadi walau sedikit cukup fatal".os
Saat disinggung bahwa hasil autopsi NFS berbeda, Prof. Myung Han mengatakan bahwa uatopsi tersebut tidak sesuai dengan prosedur.
Direktur meminta kartu pengenal Jin Hoon sebagai bentuk hukuman. Dan selama waktu tertentu, statusnya sebagai penguji medis akan dicabut sementara waktu. Jin Hoon syok.
"Hanya samapi Komisi Disipliner digelar" kata Direktur. Terpaksa Jin Hoon memberikan kartu identitasnya.
Sementara itu, dikantornya, Da Kyung diminta untuk mengantarkan barang sunbe-nya yang tertinggal.
Jin Hoon : Apakah kau cemas?
Myung Han tertawa dan mengatakan bukan dia yang akan dihukum.
Jin Hoon : Seseorang yang harusnya dihukum adalah orang yang menyembunyikan kenyataan. Dan kebenaran akan terungkap. Permainan baru saja dimulai.
"Ibu tersangka telah menerima uang dalam jumlah besar beberapa hari yang lalu, pasti ada seseorang dibalik semua ini" kata han Yi. Sontak Jung Jin melihat bukti tersebut. Dan terbelalak saat menyadari pemilik rekening yang memberikan uang tersebut. Seketika dia meninggalkan Han Yi tanpa berkata apapun.
"Uang terebut berasal dari cek orang yang bernama anggota Konggres Kang Joon Hyuk" kata Jung Jin dan dia mengungkapkan bahwa ada dukungan yang kuat dari pihak kejaksaan untuk kandidat pemilihan presiden berikutnya, Kang Jun Hyuk.
"Jadi hasil autopsi bahkan kejaksaan umum telah dimanipulasi! Apakah dia yang dibalik kasus ini?" tegas Jung Jin. Kepala Kejaksaan mengatakan apakah Jung Jin akan menyelidiki ulang? karena memang benar putri anggota kongress Kang Joon Hyunglah pembunuh sebenarnya. "Jadi sekarang pisau ada ditanganmu, apakah kau akan menggunakannya secara benar tapi akan memotong tanganmu sendiri".
Jung Jin terdiam.
Da Kyung sampai dirumah sunbe-nya. Sepertinya di dalam rumah sedang kosong. Da Kyung melihat-lihat disekitar rumah.
Di tempat lain, Komite Disipliner digelar untuk membahas Dr. Jin Hoon sebagai kepala forensik telah melanggar kode etik, melakukan autopsi secara sembunyi, dan menolak bekerja sama dengan pihak kejaksaan sehingga merusak nama baik NFS.
"Saya menolaknya" saut Jin Hoon. "Saya mengakui bahwa saya tidak mengindahkan aturan autopsi, akan tetapi autposi saya bersifat objektif dan adil".
jin Hoon kembali menyanggah "0,23mg tidak bisa membunuh pemuda yang sangat sehat seperti Seo Yoon Hyung"
Dr. Myung Han : Seo Yoon Hyung pernah terserang penyakit paru-paru (tuberkulosis) sehingga paru-parunya berhenti bekerja. Jadi 0,23mg mampu membunuh.
Jin Hoon : Apakah benar terdapat penyakit paru-paru? Aku juga telah memeriksa secara pribadi akan tetapi tidak ditemukan!
Prof. Myung Han berargumen bahwa autopsi Jin Hoon tidak sesuai prosedur karena melakukannya tanpa ada saksi sehingga tidak bisa dijadikan bukti kuat perkataan dr. Jin Hoon bahwa tidak terdapat penyakit paru-paru dalam tubuh Seo Yoon Hyung.
Prof Myung han tertawa dan berkata tubuh Seo Yoon Hyung telah dikremasi. Tiba-tiba Direktur NFS membantahnya dan mengatakan belum dikremasi. Tubuh Seo Yoon Hyung tiba masuk kedalam ruangan. Prof. Myung Han terbelalak melihatnya.
Sementara itu, Da Kyung yang berada di rumah seniornya dikejutkan dengan penemuan kaset rekaman cctv nomor 9 yang hilang. Da Kyung sangat syok.
Jin Hoon menghampiri Porf. Myung Han yang pusat pasi. "Permainan baru saja dimulai".
0 comments:
Post a Comment