Summer Movie - May

Summer Movie - May

Sunday 11 March 2012

[Review Movie] Hugo : Bukan Sekedar Film Petualangan Anak-Anak.

Akhirnya Hugo ditayangkan di cinema tanah air mulai awal Bulan Februari ini, walau sebenarnya Film karya Martin Scorsese ini rilis di International pada tahun 2011 kemarin. Setelah sehari sebelum menonton film ini, saya beruntung mendapatkan novel asli karya Brian Selznick, The Invention Of Hugo Cabret yang diluncurkan tahun 2007. Novel inilah yang diangkat kedalam layar lebar oleh Martin.

Di luar bayangan saya ketika melihat thrillernya, dan menyadari Hugo bukanlah sekedar film petualangan seperti film anak-anak lainnya. Jika kalian membayangkan sebuah petuangan yang seru dan menegangkan maka kalian tak sepenuhnya benar, di film Hugo inilah terdapat filosofi yang mungkin oleh saya sendiri tidak pernah terlintas dalam benak saya.

Maka pantaslah Hugo dianganugerahi 5 piala oscar dalam kategori teknis (best cinematography,art direction,special effects,film editing,dan sound editing) oleh para juri Oscar 2011. Dari segi cerita, tampilan visual dalam bentuk 2D maupun 3D, akting para pemain, dan tentunya dengan modal sutradara sekelas Martin Scorsese (Gangs of New York,The Departed,The Aviator) dan penulis skenario John Logan (Any Given Sunday,Gladiator,The Aviator) film Hugo menjadi film yang berkelas.

Hugo Cabret (Asa Butterfield) adalah bocah yang tinggal sendirian di stasiun kereta di Paris. Dia hidup seperti hantu, sebisa mungkin tak terlihat oleh orang-orang terutama Inspektur Stasiun, Gustave (Sacha Baron Cohen) . Pada awalnya Hugo hidup bersama ayahnya (Jude Law), tukang perbaiki jam. Suatu hari ayahnya menemukan  automaton  (manusia otomatis) di musium dan dalam keadaan tak terawat. Hugo sangatlah antusias untuk memperbaiki bersama ayahnya. Tak disangka, ayah Hugo meninggal di musium yang terbakar, Hugo terpaksa ikut dengan pamannya yang bekerja menjaga jam di stasiun.
Cerita kembali mengalir ketika pamannya tak pernah kembali, dan takut dirinya dibawa ke panti asuhan. Hugo menjaga jam-jam stasiun agar tetap berdetak,seolah-olah pamannya masih ada. Dengan demikian Hugo tetap mampu memperbaiki  automaton dengan mencuri suku cadang dari pemilik toko mainan, peninggalan ayahnya yang diyakini memiliki pesan untuknnya.

Mencuri sudah menjadi kehidupan sehari-hari. Kemudian ulahnya ditangkap oleh pemilik toko mainan, Georges Melies (Ben Kingsley). Hugo dipaksa bekerja dengannya jika ingin catatan bukunya yang berisi gambar-gambar automata kembali. Kejadian inilah terjalin cerita tentang Hugo Georges dan Melies yang menyimpan sebuah rahasia masa lalu, dan berkaitan dengan automaton penemuan ayahnya.

Bersama Isabelle (Chloe Grace Moretz), anak baptis Georges, mereka berusaha memecahkan misteri masa lalu George dan menghidupkan kembali automaton, dan yang pada akhirnya sebuah pertanyaan menggelitik Hugo. ”Mesin selalu dibuat dengan suku cadang yang sesuai kebutuhannya.Tidak ada suku cadang tambahan.Jadi,aku jelas bukan suku cadang tambahan.Aku ada di sini pasti karena suatu alasan,”. 

Dan inilah yang membuktikan Hugo bukalan cerita petualangan anak-anak kebanyakan tipikal, ketika Hugo menanggisi kesendiriaannya di dunia ini, ketika Hugo membandingkan dunia ini sebuah mesin raksasa seperti automata bahkan jam dan mereka komponen di dalamnnya, dan seperti yang Hugo kemukakan, dia bukanlah suku cadang tambahan, ada tujuan atas eksistensinya di dunia ini. Alasan inilah yang membuat saya tidak berajak tidur di kursi penonton, karena saya ingin tahu jawaban atas pertanyaan Hugo tadi!

Dan rasanya puas akan visual efect yang ditampilkan begitu memukau, diawali adegan one screeen shot di stasiun Paris tahun 1930-an, hiruk pikuk lalu lalang orang-orang, kesibukan para pekerja, penjual toko, dan pada akhirnya terlihat Hugo sedang mengintip Georges Miles melalu jam dinding stasiun. Kita dibawa seakan ikut merasakan hidup saat masa tersebut. 

Dan siapa yang tak kenal aktor Ben Kingsley? Aktor senior yang telah banyak membintangi film besar, saya sendiri baru sadar dia berperan antagonis di Prince of Persia. Dan rasanya pas sekali Hugo Cabret diperankan Asa Butterfield yang pertama kali saya lihat di film Nanny McFee 2 Big Bang. Penampilannya yang dekil, kusut dan kurus rasanya pas.

Dan pada akhir film, saya benar-benar menyadari makna tersirat dalam film Hugo melalui dialog-dialognya.

Sekedar informasi tambahan, nama karakter George Melies bukan semata rekaan. Saat saya membaca buku diakhir halaman, George Melies benar-benar nyata namun kepribadiaannya hanya imajinasi penulis novel tersebut, demikian juga tokoh Hugo dan Isabelle


Written by Asri
Credit : Wikipedia
Image by Google


0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms