"Autopsi sudah berakhir" seru Dr. Jin Hoon kepada Prof. Myung dan semuanya. "Penyebab kematian Seo Yoon Hyung kesesakan nafas dimana ada penyumbatan di sekitar area oranasal"
[Flasback]
Seo yoon Hyung masuk keruang ganti, dia merasa sesak nafas dan pandangan mulai kabur. Yoon Hyung mulai kepayahan dan terjatuh dikursi. Tiba-tiba seseorang membekap wajah Yoon Hyung dengan bantal biru. Karena Yoon Hyung dalam keadaan tak berdaya pengaruh obat maka dia dia tidak sanggup untuk memberontak. Lalu Yoon Hyung meninggal. Dan ada serat biru dari bantal masuk kedalam tenggorokan Yoon Hyung. Inilah sebabnya Dr. Jin Hoon menganalisa bahwa Yoon Hyung dibunuh.[FlasbackEnd]
Sementara itu seorang gadis masuk kedalam kantor polisi. Dengan langkah yang sedikit ragu. Dia adalah asisten Seo Yoon Hyung dan dia berniat untuk menyerahkan diri karena mengaku membunuh Yoon Hyung.
"Apa kau yakin? Kematian sesak nafas dikarenakan mulut dan hidungnya ditutupi. Ini juga dikenal musuh pertama dari para ahli pathologis. Jenis pembunuhan ini yaitu pembunuhan berencana dan seharunya tidak meninggalkan jejak pada tindakan kriminal" bantah Prof. Myung Han. "Kau bilang bahwa kau tahu masalah ini?". "Ada metode lain" kata Dr. Jin Hoon, "Cara khusus yang digunakan dengan sengaja dengan mencekik area orasanal, dan ini 100% pembunuhan". Prof. Myung Han berargumen bahwa metode itu biasanya digunakan pada korban wanita atau anak yang tidak berdaya, lantas bagaimana bisa Yoon Hyung yang sehat bugar tidak berdaya untuk memberontak. "Mungkin, ada perpaduan kasus kriminal" kata Jin Hoon.
Tiba-tiba selular Jaksa Jung Jin berbunyi ternyata dia mendapat kabar bahwa pembunuh Seo Yoon Hyung telah menyerahkan diri yaitu Lee Soo Jung, asisten Yoon Hyung . Dia membunuh Yoon Hyung karena merasa dikhianati dan lebih mengejutkan lagi Lee Soo Jung mengaku membunuh Yoon Hyung dengan kalium sianida yang dicampurkan pada minuman Yoon Hyung .
Jaksa Jung Jin memberitahukan kabar mengenai pembunuh Yoon menggunakan Hyung kalium sianida kepada semua orang di ruang autopsi. Dr. Jin Hoon menolaknya, karena jika Yoon Hyung diracuni dengan kalium sianida maka seharunya ada pendarahan pada selaput lendir lambung dan kerongkongan. Dan tidak ada bau seperti rasa kenari (almond) pahit. Prof. Myung Han berkata apakah Dr. Jin Hoon yakin dengan analisanya?. Dr.Jin Hoon berargumentasi bahwa ada Da Kyung yang ikut proses autopsi.
Lantas Prof. Myung Han bertanya kepada Da Kyung apakah dia bisa mengenali bau kenari pahit?. Da Kyung mengiyakan, dan berkata apabila ada jejak racun kalium sianida pada jenazah, dekat hidung, mulut dan lambung akan tercium bau sianida yang khas. Da Kyung mengaku bahwa 55% orang tidak mengenali bau tersebut tetapi dia bisa karena dia telah banyak berpengalaman di Wen Guo. Dan tidak ada bau kalium sianida pada jenazah.
Jaksa Jung Woo Jin meminta NFS untuk menyerahkan sample barang bukti termasuk darah SeoYoon Hyung karena Dr. Ji Hoon telah ngebaikan perintah Jaksa penuntut umum.Tiba-tiba Direktur NFS muncul dan menginsterupsi semuanya. Dia merasa marah karena orang-orang tidak menghargai ruang autopsi dimana seharusnya kata-kata terakhir orang yang meninggal didengarkan. Direktur memutuskan pemeriksaan sample darah Seo Yoon Hyung tetap tanggungjawab dari NFS dan saat laporan selesai maka semua pihak yang berkepentingan akan diberitahu. Prof. Myung Han seketika merasa marah begitu juga Jaksa Jung Woo Jin. Keduanya pergi meninggalkan NFS.
Sample darah dan bukti lain segera dibawa ke laboratnorium untuk menyelidiki apakah dalam darah Yoon Hyung terdapat kalium sianida atau bukan. Karena jika tidak ada maka asisten Yoon Hyung yang mengaku membunuh telah berbohong dan sebaliknya jika terdapat kalium sianida maka Dr. jin Hoon telah melakukan kesalahan dalam mengautopsi.
Sementara itu dipenjara, asisten hyung yoon merasa sedikit depresi dan detektif Choi Han Yi yang juga menyelidiki kasus ini merasa ada yang janggal.
Di laboratorium NFS, saat kepala laboratorium sedang melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap semua sample bukti para staff NFS tidak sabar untuk mengatahui hasil dari pemeriksaan karena mulai timbul berbagai spekulasi siapa yang benar. (Sungguh, sangat terkesan dengan segala kecanggihan alat kedokteran sekarang).
Di ruangan Direktur NFS, Jin Hoon menunggu hasil dengan harap-harap cemas. Begitu juga dengan Direktur NFS. Tanpa disangka salah seorang staff masuk keruangan dan mengabarkan sedikit masalah.
"Karena anda tidak bekerjasama dengan Jaksa penuntut umum, berdasarakan konstitusi aturan 215 baris 1, maka kami akan menyita NFS, seluruh data dan sample yang berkaitan dengan kasus Seo Yoon Hyung akan kami ambil alih" perintah Jaksa Jung Jin kepada semuanya. Sontak semua yang mendengarnya terkejut. Dan Jaksa Jung Woon Jin memerintakan staffnya untuk memulai mencari.
Para staff kejaksaan memasuki ruangan Laboratorium Analisis Genetik dengan paksa untuk mengambil semua sample dan data. Kepala laboratorium terlihat kesal dan pasrah.
"Jaksa Penuntut Jung, NFS dikenal sbagai institusi nasional melakukan hal seperti ini hanya akan merugikan" kata Direktur kepada Jung Jin. "Saya hanya menyelidiki kasus Seo Yoon Hyung, operasi NFS akan dihentikan sementara karena dicurigai adanya korupsi" terang Jaksa Jung Woo Jin. "Jun Woo Jin!" panggil Dr. Jin Hoon dengan tatapan tajam. Jaksa Woo Jin membalas " Kumpulkan semua informasi dari seluruh komputer dokter yang bertanggungjawab atas autopsi!" perintah Woo Jin kepada staffnya sambil menatap Dr. Jin Hoon "Sita semuanya".
Staff kejaksaan masuk keruangan Dr. Jin Hoon dan mengobrak-abrik ruangannya untuk mencari apa yang diperintahkan oleh Jaksa Woo Jin. Dan mengambil semua barang bukti yang berkaitan dengan kasus Seo Yoon Hyung.
Da Kyung yang masih berada di ruang autopsi dan sedang menjahit tubuh Seo Yoon Hyung setelah pembedahan autopsi. Tiba-tiba Da Kyung dikejutkan oleh staff kejaksaan mengambil secara paksa tubuh Seo Yoon Hyung. Da Kyung yang kebingungan meminta untuk menyelesaikan pekerjaannya, akan tetapi para staff kejaksaan tetap tidak menggubrisnya dan berlalu membawa jenazah Yoon Hyung pergi.
Para staff NFS hanya bisa pasrah melihat semua bukti kasus dibawa oleh kejaksaan dan tidak berdaya untuk melawan. Jaksa Woo Jin yang memimpin penyitaan saat akan memasuki mobil berhenti dan memandang gedung NFS. (Aku sendiri bertanya-tanya kenapa Woo Jin melakukan ini semua?mungkin karena desakan atasannya, episode 1, bisa juga karena ingin membuktikan kepada mantannya, Dr. Jin Hoon bahwa dia bisa melakukan sesuatu?).
Dr. Jin Hoon masuk keruangan yang terlihat berantakan dengan muram. "Jin Hoon.." panggil Direktur dibelakangnya. masih dengan sorot mata sedih "Aku tidak bisa menyerah begitu saja"
"Sample, barang bukti dan petugas NFS telah diambil alih, tidak ada jalan lain" kata Direktur lemah.
Dengan emosi Jin Hoon berkata "Saat ayahku meninggalpun hal seperti ini terjadi! Waktu itu kasus krimalpun dimusnahkan, bahkan tidak ada satupun barang bukti yang tertinggal, Kau tidak menyerah sedikitpun Direktur dan karena itulah penyebab kematian ayahku bisa diverifikasi!"
"ini sama sekali berbeda" Direktur mencoba menjelaskan. "Apanya yang berbeda?!" teriak Jin Hoon, "karena Direktur tidak menyerah dan menemukan penyebab kematian ayahku maka aku mampu menerimanya. Karenanya, itulah yang harus kita lakukan, kita tidak boleh menyerah begitu saja!".
"Jika aku bisa menemukan bukti yang konsisten yang menunjang dari bukti yang aku temukan ditenggorokan korban maka aku bisa membuktikan bahwa autopsiku memanglah benar. Aku tidak salah!" kata Jin Hoon berapi-api dan pergi.
Di Kejaksaan, Jaksa Woo Jin menerima laporan mengenai pengakuan pelaku pembunuh Seo Yoon Hyung, Asisten penata gayanya sendiri. Tersangka mengaku memasukan kalium sianida kedalam minuman energi yang biasa korban minum. Detektif Choi Han Yi hanya menyimak.Setelah staff kejaksaan mmeninggalkan ruangan, Detektif Han Yi mendekati Jaksa Woo Jin. "Aku mendengar hasil autopsi NFS, penyebab kematian korban karena kesesakan nafas dimana ada penyumbatan di sekitar area oranasal". "Hasil tersebut tidak berlaku sejak autopsi dilakukan secara ilegal" kata Woo Jin "harap abaikan saja". Detektif Han Yin tidak serta merta menerimanya.
"Jadi pengakuan tersangka yang pertama dan yang kedua juga harus ditolak juga. Pada awalnya, tersangka mengaku menaruhnya pada minuman orange juice, lalu minuman energi".
"Oleh karena itu aku berniat menyelidiki ulang melalui bukti yang paling awal, dan besok hasil autopsi ulang akan keluar jadi kita bisa menentukan kemudiannnya" kata Woo Jin sedikit mengabaikan Detektif Han Yi.
Lantas Detektif Han Yi hanya tersenyum dan saat akan meninggalkan ruangan lalu bekata "Disebutkan bahwa ditemukan serat biru pada batang tenggorokan Seo Yoon Hyung, apa itu benar?", Woo Jin balik memandang tajam kearah Han Yi, "Ahh..kau bilang untuk mengabaikannya bukan, ingatan ini sangat lemah untuk melupakan begitu saja" kata Han Yin, sepertinya dia mempunyai padangan yang berbeda dengan pihak kejaksaan.
Di tempat lain, disebuah depatemen yang dikepali Prof. Hyung Han sedang dilakukan pemerikasaan ulang atas bukti-bukti dari kasus Seo Yoon Hyung. "Sangat penting untuk untuk membuktikan penyebab kematian karena keracunan kalium sianida" jelas Prof,. Myung Han kepada para staffnya. Lalu Prof. Myung Han menatap bukti lain, serat biru yang ditemukan oelh Dr. Jin Hoon pada saluran tenggorokan Seo Yoon Hyung. Dan Prof. Myung Han teringat kepada perkataan Dr. Jin Hoon yang menyatakan bahwa ini merupakan kasus pembunuhan berencana.
Detektif Choi Han Yi yang sama-sama menyelidiki kasus pembunuhan Seo Yoon Hyung menatap sebuah foto. Selembar foto yang merupakan foto Seo Yoon dan seorang wanita yang dicurigai kekasih Seo Yoon Hyung. Akan tetapi pandangan Det. Han Yi terfokuskan pada bantal yang dipegang wanita tersebut. Bantal bewarna biru. (Yuppss..biru ya pmbaca,sudah dapat petunjuk bukan?heheh)
Sementara itu di TKP, Da Kyung yang ternyata tidak menyerah begitu saja tetap mencari bukti yang mungkin saja masih tertinggal dan bisa dijadikan petunjuk. Da Kyung dikejutkan datangnya seorang satpam dan memberitahukan jika nanti Da Kyung berencana pergi untuk membawa temannya yang berada di ruang kontrol CCTV. Da Kyung binggung, siapa gerangan?
Sama seperti Da Kyung, rupanya Dr. Jin Hoon tidak menyerah begitu saja walaupun semua bukti dan sample telah disita oleh pihak kejaksaan. Dia mencari petunjuk lewat kamera pengaman, Da Kyung yang penasaran pergi ke ruang kontrol CCTV. Da Kyung masuk keruangan, "Dokter, apa yang anda lakukan di sini?". Jin Hoon terkejut, lantas dengan sikap tidak pedulinya pada Da Kyung dia melanjutkan memperhatikan rekaman CCTV. "Aku sudah mengecek semua rekaman CCTV akan tetapi hanya kaset rekaman no.9 yang tidak ada" jelas Da Kyung. Dan Da Kyung tetap mengoceh masalah serat biru yang ditemukan, apa mungkin alat pembunuhan yang digunakan handuk atau sebuah bantal. Da Kyung hanya ingin membantu Jin Hoon. Tetapi Jin Hoon tidak peduli kepada Da Kyung.
"Siapapun pelakunya, pasti ada rute yang paling cepat melarikan diri untuk melarikan diri, racun yang diberikan lewat minuman dulu, walaupun berusaha untuk bersikap tenang, tingak laku kriminal terlihat berbeda dari orang-orang lain, seperti cara berjalan, kecepatannya, apapun itu kita harus menemukan orang yang bersikap tidak wajar. Cari, kita harus menemukannya" kata Jin Hoon.
Ditempat latihan grup Voice, terlihat mereka sedang melakukan latihan (heheh..grup Casanova mayan keren juga lho..wkwkw). Manager grup sedang memperhatikan saat secara mengejutkan Det. Han Yi mendatangi manager. Det. Han Yi mengeluarkan sebuah foto dan menanyakan siapa gadis yang dalam foto. Akan tetapi manager mengaku tidak mengenalnya."Aku mendengar bahwa dia adalah pacar Seo Yoon Hyung" balas Det. Han Yi. namanya Kang Seo Yeon". Manager hanya tertawa dan menjawab itu hanya gosip. Det. Han Yi tersenyum dan pergi.
Manager grup menelepon seseorang sambil melihat kearah Det. Han Yi, "ini saya, penyelidik kriminal baru saja dari sini. Dia bertanya masalah kasus Seo Yoon Hyeong. Aku bilang kepadanya aku tidak tahu tetang hubungan Seo Yoon Hyung dengan Kang Seo Yeon. Dia terlihat sudah mulai curiga. Ya, saya mengerti. Saya akan mengurusnya".
Jaka sembung makan kangkung..
Bersambuung kung..
^____^
2 comments:
lanjutkan mbak asri...
:)
Yaa@ hehhehe..semoga sanggup untuk melanjutkannya..
Walapun mungkin rada terlambat dr episodr yg sudah tanyang..s
Di korea sudah episode 11 soalnya..
Post a Comment